Kasus Covid-19 di Jabar Melandai, 12 Daerah Zona Merah

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyebutkan, kasus aktif Covid-19 di wilayahnya terus melandai.
Penurunan kasus aktif Covid-19 tersebut membuat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) juga ikut menurun.
"Secara umum, kasus aktif sudah menurun sekitar 19,9 persen," kata Ridwan Kamil dalam siaran pers yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis (5/8/2021).
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menjelaskan, hingga 3 Agustus 2021, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jabar sebanyak 618.438, atau naik 4.301.
Kemudian, jumlah yang sembuh mencapai 490.545 orang, atau naik 5.054.
Artinya, jumlah penambahan kasus lebih rendah dibanding orang yang sembuh.
"Berita baiknya, BOR terus turun. Sekarang ada di 50,3 persen. Mudah-mudahan makin ke sini bisa kembali (ke angka) sebelum Idul Fitri, di bawah 30 persen," tuturnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah daerah berisiko tinggi atau zona merah di Jabar menurun setelah perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 26 Juli-1 Agustus 2021.
Kini, ada sekitar 12 kabupaten/kota yang berisiko tinggi dan 15 daerah berisiko sedang.
Sedangkan 12 daerah berisiko tinggi atau zona merah diantar Kabupaten Bogor, Bandung, Ciamis, Kuningan, Indramayu, Subang, dan Karawang.
Selanjutnya, Kota Bogor, Bandung, Cirebon, Bekasi, dan Depok.
Setelah itu, 15 daerah berisiko sedang atau zona oranye yaitu, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, dan Majalengka.
Kemudian, Sumedang, Purwakarta, Karawang, Bandung Barat, Pangandaran, Kota Sukabumi, Tasikmalaya, dan Banjar.
"Beberapa minggu lalu, semua merah pada puncak varian delta. Hanya Kabupaten Sukabumi yang oranye. PPKM Darurat lanjut PPKM Level 4 ini bisa dikatakan berhasil," tutur Ridwan Kamil.