Jurnalis Filipana Peraih Nobel Perdamaian Akui Indonesia Bentuk Dirinya Pelajari Banyak Hal

MONITORDAY.COM - Jurnalis Filipina, peraih Nobel Perdamaian 2021, Maria Ressa mengakui jika Indonesia telah membentuk dirinya untuk senantiasa membangun kepercayaan saat memiliki kebenaran.
Menurut Ressa, ini ditujukan kepada kepada jurnalis di Indonesia dan seluruh dunia.
Bagaimanapun, standar etika jurnalisme tidak berubah. Karenanya, ia meminta jurnalis untuk tidak asal dalam mengabarkan berita.
Selain itu, Ressa mengaku jika belajar banyak dari Indonesia. Ressa yang pernah jadi jurnalis Indonesia mengatakan bahwa NKRI memiliki berbagai sifat, kebudayaan, hingga transisi demokrasi yang dapat ia pelajari.
"Saya tumbuh besar sebagai seorang jurnalis, seorang wartawan di Indonesia. Saya sangat mencintai Indonesia, saya belajar menaklukkan diri, memahami situasi yang dirasakan orang lain dan mempelajari berbagai konflik dengan cara yang belum pernah saya tangani sebelumnya," tutur Ressa kepada para jurnalis media di Indonesia, melalui diskusi virtual yang diadakan IDN Times, Kamis, (14/14/2021).
Ia mengaku sangat mencintai Indonesia dengan segala keragamannya.
Ressa mengatakan, ia belajar banyak dari pribadi masyarakat Indonesia. Menurutnya, hal tersebut membuatnya frustrasi.
"Tapi saya juga menyadari, kekuatan terbesar yang kita punya adalah kelemahan terbesar. Ini jadi salah satu yang membuat saya frustrasi karena tidak banyak orang yang mengungkapkan opininya secara gamblang," lanjut dia.
"Anda semua mengajari saya banyak hal. Saya tidak akan menjadi jurnalis seperti sekarang jika bukan karena Anda," terangnya.
Ressa bersama teman-temannya mendirikan media yang diberi nama Rappler pada 2012, tujuannya untuk melawan pembungkaman terhadap kebebasan pers.
Inilah yang membuatnya dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian 2021.