Junta Militer Myanmar Pecat Dubesnya untuk PBB

MONITORDAY.COM - Junta Militer Myanmar memecat secara tidak terhormat kepada Duta besar (Dubes) Kyaw Moe Tun untuk PBB.
Pemecatan terjadi lantaran Dubes Tun mendesak ke badan dunia perihal kudeta yang dimotori Junta terkesan memaksa dan telah melanggar semangat demokrasi yang kini sedang diperjuangkan.
Mimpi berdemokrasi di negeri tersebut kinin pupus. Namun Dubes Tun berjanji akan terus berjuang.
Ia dipecat setelah mendesak negara-negara anggota PBB untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menghentikan kudeta 1 Februari yang telah menggulingkan pemimpin terpilih negara itu Aung San Suu Kyi .
"Saya memutuskan untuk melawan selama saya bisa," kata Kyaw Moe Tun seperti dikutip dari Reuters, Minggu (28/2/2021).
Televisi pemerintah Myanmar mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Kyaw Moe Tun telah dipecat karena mengkhianati negara.
Dubes Tun tampaknya mendapatkan dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Imbasnya, mayoritas negara-negara di PBB secara resmi tidak mengakui junta sebagai pemerintah baru Myanmar.
Dewi Fortuna justru berpihak kepada Dubes Tun tetap diakui menjadi utusan dari Myanmar untuk saat ini.
Hal itu dibenarkan oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric
"Kami belum menerima komunikasi apapun mengenai perubahan representasi Myanmar di PBB di New York," kata Dujarric.