Jokowi Minta Kepala Daerah Tak Lengah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah tidak lengah mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19. Menurutnya, tren peningkatan kasus Covid-19 telah terjadi di sejumlah negara.
Jokowi juga memerintahkan para pimpinan daerah untuk terus waspada. Ia ingin kepala daerah menjadikan lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara sebagai pengingat.
"Kepada seluruh kepala daerah, saya sampaikan jangan pernah lengah, sekecil apapun kasus aktif di satu provinsi, kabupaten, atau kota," tulis Jokowi melalui akun Instagram resmi @jokowi seperti dikutip redaksi, Jumat (30/4/2021).
Kepala negara kembali mengingatkan kemungkinan peningkatan kasus Covid-19 saat masa libur Lebaran Idulfitri. Namun masih ada 18,9 juta orang yang ingin mudik pada Lebaran Ini.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan awalnya ada 89 juta orang yang hendak mudik tahun ini meski pandemi Covid-19 belum usai. Lalu, jumlah itu terus berkurang seiring sosialisasi larangan mudik di berbagai daerah.
"Saya meminta para kepala daerah untuk terus-menerus menyampaikan kebijakan peniadaan mudik dan meningkatkan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan," ungkapnya.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan larangan mudik Lebaran Idulfitri tahun ini. Adapun pemerintah melarang masyarakat melakukan mudik pada 6-17 Mei.
Kebijakan itu diterapkan untuk mencegah peningkatan laju pertambahan kasus Covid-19. Pasalnya, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia meningkat 93 persen usai mudik tahun lalu.
Saat ini, sejumlah kepala daerah juga sudah turut mengimbau masyarakat agar tidak mudik. Mereka takut terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 seperti yang terjadi di India saat ini.
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengingatkan bahwa tidak mudik sama dengan menjaga keluarga di rumah dari ancaman penularan virus corona.
"Garis finish sudah kelihatan di depan. Jika kita lengah dan tidak disiplin, kita akan balik lagi, bukan ke arah finish melainkan ke arah penyesalan," sebut Ganjar.