Jabar Ditargetkan Jadi Pusat Investasi se-ASEAN

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menargetkan wilayahnya ditargetkan menjadi pusat investasi di ASEAN. Maka dari itu, ia meluncurkan Ekosistem Investasi Jabar secara daring, pada Kamis (19/8/2021).
Hal itu merupakan upaya mendorong peningkatan investasi dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha. Mulai dari usaha besar, menengah, dan UMKM.
"Kita bertahun-tahun menjadi pusat atau tujuan investasi nomor satu di Indonesia. Oleh karena itu, saya targetkan kepada seluruh yang hadir kita harus naik kelas, kita harus jadi juara satu investasi se-Asia Tenggara (ASEAN), bukan lagi se-Indonesia. Maka semua harus gerak," kata Ridwan Kamil dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Jumat (20/8/2021).
Ekosistem Investasi Jabar, ujar Ridwan Kamil, merupakan wadah sinergi dan terintegrasi yang berperan dalam melakukan identifikasi, mapping potensi, peluang serta tantangan investasi, dan kemudahan berusaha bagi pelaku usaha.
Ridwan Kamil menjelaskan, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Jabar pada semester I 2021 mencapai Rp72,46 trilliun.
Dalam rinciannya, realisasi PMA sebesar Rp44,27 trilliun dan realisasi PMDN sebesar Rp28,19 trilliun. Angka ini telah mencapai 56,90 persen dari target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp127 triliun pada 2021.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebutkan, identifikasi peluang investasi juga mencakup ketersediaan infrastruktur pendukung konektivitas, yang menghubungkan sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi di Jabar di wilayah utara dan selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan ekosistem investasi.
Antara lain penyusunan dan sosialisasi regulasi terkait investasi dan kemudahan berusaha di Jabar, kampanye Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk pelaku UMKM dan penggalian potensi, dan peluang investasi bagi pelaku UMKM melalui event Cinematography of Investment Festival (Cifest).
"Kemudian kami juga akan optimalisasi West Java Investment Hub (WJI-Hub) sebagai media yang dapat digunakan untuk showcase dan networking antara project owner dengan calon investor," sebutnya.