Investigasi Al Jazeera: Bangladesh Beli Piranti Canggih Israel

MONITORDAY.COM - Tidak semua peralatan canggih militer dapat digunakan oleh suatu negara apalagi dalam misi perdamaian. Hal itulah yang menyebabkan PBB harus memeriksa laporan Al Jazeera terkait piranti canggih buatan Israel yang telah dibeli militer Bangladesh.
Peralatan pengawasan ini disebut “penangkap identitas pelanggan seluler internasional”, atau penangkap IMSI. Ini adalah alat yang mengemulasi menara seluler untuk mengelabui perangkat seluler agar menyediakan lokasi dan data yang kemudian ditangkap oleh perangkat.
Piranti ini dapat digunakan untuk melacak ratusan peserta demonstrasi secara bersamaan.
Tentara Bangladesh mengatakan bahwa peralatan itu dibuat di Hongaria dan bukan Israel, yang tidak diakui oleh negara mayoritas Muslim itu.
Al Jazeera memperoleh kontrak pembelian, yang dengan sengaja menyembunyikan fakta bahwa pabrikannya, PicSix, adalah perusahaan Israel.
PicSix didirikan oleh mantan agen intelijen Israel dan mengirim dua ahli ke Hongaria untuk melatih petugas dari Direktorat Jenderal Pasukan Intelijen (DGFI), dinas intelijen militer Bangladesh, tentang cara mengoperasikan peralatan tersebut.
Kontrak tersebut, tertanggal Juni 2018, ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Pembelian Pertahanan, badan yang ditugasi membeli pasokan militer Bangladesh. Pabrikan itu dikatakan PicSix Hongaria, entitas yang tidak ada menurut pengajuan perusahaan Hongaria.