Inas Nasrullah : Pernyataan Wiranto Timbulkan Perpecahan di Hanura
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto menyebut ada yang salah dari partainya sehingga tidak lolos ke DPR dalam Pemilu 2019 berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

MONITORDAY.COM - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto menyebut ada yang salah dari partainya sehingga tidak lolos ke DPR dalam Pemilu 2019 berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Wiranto mengungkapkan, Hanura yaang ia dirikan pada 2006, dan langsung lolos ke DPR pada Pemilu 2009. Lalu, pada Pemilu 2014, Hanura kembali lolos ke Senayan dengan suara yang meningkat. Namun saat ini melihat hitung cepat beberapa lembaga survei Hanura tidak lolos.
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI Inas Nasrullah Zubir menyesalkan pernyataan Wiranto tersebut. Inas justru menuding Wiranto sebagai penyebab perpecahan akar rumput Partai Hanura.
"Mengherankan komentarnya yang mengatakan bahwa ada yang salah dari perjuangan Hanura. Perjuangan siapa yang salah dalam Hanura? Apakah yang dimaksud oleh Wiranto adalah perjuangan kader-kader Hanura? Kalau itu yang dimaksud, pernyataan Wiranto adalah pelecehan kepada seluruh kader Hanura yang sudah berjuang mati-matian di Pileg 2019,” tegas Inas, dalam keterangan tertulis, Kamis (25/4).
Inas mengatakan, Wiranto, yang merupakan pendiri partai, harusnya menjadi bahan bakar yang selalu memberikan energi positif dalam gerak perjuangan partai. Bukan menguras energi partai dengan berbagai persoalan.
Karena itu, tidak heran kalau banyak kader Hanura saat mewacanakan untuk mengganti nama dan lambang Hanura agar jejak-jejak Wiranto tidak lagi berbekas di Hanura.
Menurut Inas, kalau perjuangan Hanura yang dimaksud Wiranto adalah setelah Munaslub dari Wiranto ke OSO (Ketua Umum Hanura Oesman Sapta), kemudian terjadi upaya makar oleh Sarifuddin Sudding dkk, yang dibiarkan dan cenderung didukung Wiranto merupakan penyebab terpecah belahnya akar rumput, maka kader Hanura bisa mengatakan yang salah adalah Wiranto.
"Sebab, antarkader Hanura saling mencaci maki di sosial media akibat persoalan tersebut,” ucap Inas.