Imbas Pandemi, 1300 Perusahaan Jepang Gulung Tikar 

Imbas Pandemi, 1300 Perusahaan Jepang Gulung Tikar 
Perusahaan riset kredit Teikoku Databank mengatakan lebih dari 1.300 bisnis di Jepang gulung tikar akibat pandemi (Foto: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Perusahaan riset kredit Teikoku Databank mengatakan lebih dari 1.300 bisnis di Jepang telah bangkrut sejak Februari tahun lalu akibat pandemi virus korona.

Dilansir dari NHK Japan, perusahaan itu mengatakan hingga Senin (12/04/2021), jumlahnya mencapai 1.301. Ini termasuk perusahaan yang telah mengajukan pailit atau menghentikan sementara operasi untuk memulai prosedur likuidasi legal.

Bar dan restoran berada di urutan teratas daftar industri dengan 218 kasus, diikuti oleh perusahaan konstruksi dengan 117, serta hotel dan penginapan dengan 87 kasus.

Jumlahnya terus meningkat sejak gelombang ketiga kasus terjadi tahun lalu. Bulan lalu terjadi jumlah terbesar kebangkrutan yaitu 172, diikuti oleh Februari dengan 134, dan Januari dengan 125.

Teikoku Databank mengatakan semakin banyak perusahaan yang memilih untuk bangkrut karena tidak punya harapan menghidupkan kembali usaha. Banyak yang mengatakan tidak dapat lagi bertahan dalam bisnis yang mengandalkan hanya pada bantuan pemerintah.

Perusahaan riset itu khawatir akan terjadi semakin banyak kebangkrutan di kalangan bar dan restoran, karena tempat-tempat tersebut diminta untuk mengurangi jam operasi di bawah langkah ketat yang baru-baru ini diterapkan guna melawan virus korona.