Hubungan EA dan FIFA Dikabarkan Akan Kandas 

Hubungan EA dan FIFA Dikabarkan Akan Kandas 
Ilustrasi/ Net.

MONITORDAY.COM - Kabar tak menyenangkan datang dari publisher sekaligus developer game, Electronic Arts (EA). 

Sebagai pengembang game FIFA, mereka menyebut bahwa hubungannya dengan Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA, terancam akan kandas. Kemungkinan game FIFA akan berganti nama. 

Kandasnya keharmonisan hubungan mereka akibat perubahan kontrak yang mana telah menemui jalan buntu, perihal kesepakatan lisensi baru ke depannya. Inti sari dari persoalan ini merupakan tentang uang. 

Dilansir redaksi dari dari IGN Asia Tenggara, Rabu (20/10/2021). Perjanjian keduanya saat ini berlangsung hingga 31 Desember 2022. Namun, dikabarkan bahwa FIFA memberikan peningkatan signifikan untuk biaya lisensinya setiap empat tahun, senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. 

Nominal tersebut lebih banyak dibandingkan kesepakatan saat ini, yaitu USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun per tahun. Padahal sebenarnya jumlah tersebut sudah merupakan perjanjian komersial paling menguntungkan dalam portofolio FIFA. 

Kemudian, organisasi ini membatasi ruang lingkup EA, dalam upaya mencari aliran pendapatan baru, untuk lisensi yang diberikan. Hal ini termasuk turnamen video game dan produk digital lainnya, seperti NFT. 

Diperkirakan, keputusan mengenai hubungan dari keduanya, akan dipastikan pada akhir tahun. Meskipun begitu, pejabat EA, sudah merencanakan masa depan pasca FIFA. 

"Saat melihat ke depan, kami juga mengeksplorasi ide untuk mengganti nama game sepak bola EA Sports global. Ini berarti kami sedang meninjau perjanjian lisensi dengan FIFA," tulis Cam Weber, GM Grup EA SPORTS. 

Pada awal bulan ini, mereka sudah mendaftarkan merek dagang, di Uni Eropa dan Inggris, yaitu EA Sports FC. Tapi masih belum diketahui mana yang akan dipilih. 

Hubungan baik keduanya dilakoni sejak tahun 1993. Perannya sendiri, untuk memproduksi video game sepak bola kelas dunia bagi seluruh gamer. 

Namun, dengan datangnya kabar buruk tersebut, masih belum diketahui bagaimana nasib permainan olahraga sepak bola ke depannya. Apabila benar-benar putus, bisa dipastikan video game FIFA 22 menjadi yang terakhir kolaborasi bagi keduanya.