Hubungan AS-China Akan Tetap Memanas di Era Biden

Hubungan AS-China Akan Tetap Memanas di Era Biden
Hikmahanto Juwana/net

MONITORDAY.COM - Dilantiknya Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat ke 46, tak lantas akan membuat hubungan AS dengan China membaik. Hal ini dikatakan oleh Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menanggapi adanya respon positif dari China pasca dilantiknya Biden.

"Jubir Kementerian Luar Negeri China mengungkap optimisme ini dengan mengatakan 'malaikat baik hati dapat menang atas kekuatan jahat'. Namun, optimisme China tersebut bisa jadi tidak terwujud," kata Hikmahanto, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/1/2021).

Dia mengungkapkan, ada tiga alasan utama hubungan AS dan China akan tetap panas pada masa pemerintahan Joe Biden. Pertama, dalam acara angkat sumpah Joe Biden sebagai Presiden AS, perwakilan dari Taiwan diundang hadir.

Menurut dia, undangan kepada perwakilan Taiwan untuk menghadiri pelantikan Joe Biden bisa dianggap sebagai tindakan tidak bersahabat Biden terhadap China.

"Karena pemerintah China berupaya agar negara-negara di dunia hanya mengakui satu China yaitu People's Republic of China," ungkap Hikmahanto.

Alasan kedua, meski terjadi perubahan kepemimpinan di AS, para birokrat AS di masa Trump tetap menjabat dalam kabinet pemerintahan.

"Para pejabat inilah yang akan memastikan kebijakan terhadap China pada masa Trump akan tetap dilanjutkan pada masa pemerintahan Biden," kata dia.

Ketiga, banyak negara-negara sekutu AS menghendaki adanya perimbangan kekuatan (balance of power) dalam bentuk rivalitas AS-China daripada kemesraan kedua negara.

"Hanya saja dalam era pemerintahan Biden, berbeda dengan Trump yang berasal dari Partai Republik, rivalitas ini akan lebih lunak sesuai gaya kepemimpinan Presiden asal Partai Demokrat," demikian kata Hikmahanto.