Hentikan Aktivitas Buzzer Politik!
Aktivitas buzzer politik harus segera dihentikan karena hanya memancing dan terus memprovokasi ruang media sosial yang berdampak pada dunia nyata.

MONITORDAY.COM - Relawan Jokowi yang tergabung dalam Rumah Nawacita menyoroti panasnya isu buzzer politik yang ada di media sosial belakangan ini. Aktivitas buzzer politik dinilai telah membuat demokrasi menjadi tidak sehat, serta memancing keributan akibat adanya perang informasi yang digencarkan di media sosial serta pemutar-balikan fakta.
“Semua pihak harus membuktikan ada tidaknya buzzer politik baik di dalam kubu eks 01 maupun eks 02 ataupun buzzer kelompok kepentingan lainnya, apalagi yang yang sengaja dan sistematis dilakukan untuk memancing keributan di sosial media yang berdampak pada riuh dan benturan sosial pada dunia nyata,” tutur Ketua Umum Rumah Nawacita, Raya Desmawanto, dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Senin (7/10).
Menurut Raya, aktivitas buzzer politik tersebut harus segera dihentikan karena hanya memancing dan terus memprovokasi ruang media sosial yang berdampak pada dunia nyata. Menurutnya, saat ini rakyat Indonesia sudah dijenuhkan oleh hiruk pikuk dan disinformasi yang cenderung provokatif dan membelah kohesi sosial sesama warga negara.
“Jikapun ada, maka para buzzer tersebut harus berhenti dan menghentikan aktivitasnya karena bisa mengancam stabilitas dan keutuhan rakyat,” tegasnya.
Raya melanjutkan, segala tindakan yang terindikasi pidana dan kriminal dari aktivitas provokasi di media sosial yang didengungkan diduga oleh buzzer politik, haruslah ditindak secara tegas, tanpa syarat dan tanpa pandang bulu. Karena menurut dia dampak sosial dari buzzer politik bisa merusak keutuhan bangsa.
“Pemilu 2019 telah selesai dan telah dilantik anggota DPR, DPD dan MPR. Dan pada 20 Oktober mendatang akan dilantik presiden dan wakil presiden terpilih Oleh sebab itu, tidak perlu lagi ada perang informasi di media sosial, karena memang tidak akan mengubah hasil pemilu yang sudah berkekuatan hukum tetap,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Raya menegaskan, pendukung Jokowi selalu memilih jalan damai. Karena itu, langkah provokasi di media sosial justru akan merugikan Presiden Jokowi sendiri yang dikenal sebagai pemimpin yang santun, damai dan tidak pernah memiliki dendam politik, namun justru merangkul kompetitor politik untuk sama-sama membangun bangsa dan negara.