Harga Minyak Anjlok, Pemerintah Menggap-Menggap Kekhawatiran

MONITORDAY.COM - Karena investor menurun harga minyak menjadi anjlok dari level tertinggi enam minggu pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni ditutup pada 67,25 dolar AS per barel, terpangkas 1,31 dolar AS atau 1,9 persen, hari terakhir perdagangan untuk kontrak Juni.
Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni jatuh 1,43 dolar AS atau 2,2 persen, menjadi menetap di 63,58 dolar AD per barel.
Phil Flynn selaku analis senior di Price Futures Group dalam keterangannya di Chicago, Sabtu (1/5) untuk minggu ini, Brent terangkat 1,7 persen dan WTI melonjak 2,3 persen.
Minyak mentah AS dan patokan global Brent mencatat penurunan harian terbesar mereka dalam lebih dari tiga minggu pada Jumat (30/4/2021), tetapi mengalami kenaikan bulanan masing-masing hampir 6,0 persen dan 8,0 persen.
Permintaan bahan bakar di seluruh dunia beragam, dengan konsumsi meningkat di AS dan China, sementara negara-negara lain melanjutkan penguncian untuk membendung tingkat infeksi yang meningkat.
"Saat akhir bulan jadi ada beberapa aksi ambil untung, tapi saya pikir masalah terbesar adalah laporan yang keluar dari India tentang COVID," ujar Phil Flynn.
India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, berada dalam krisis yang parah, dengan rumah sakit dan kamar mayat kewalahan, karena jumlah kasus COVID-19 mencapai 18 juta pada Kamis (29/4/2021). Amerika Serikat membatasi perjalanan dari negara itu, kata para pejabat Jumat (30/4/2021).
Di Jepang, pembeli minyak mentah utama lainnya, impor jatuh 25 persen pada Maret dari setahun sebelumnya menjadi 2,34 juta barel per hari, menurut angka pemerintah. Namun, aktivitas pabrik di negara itu berkembang pada laju tercepat sejak awal 2018.
Produksi minyak OPEC naik pada April karena lebih banyak pasokan dari Iran, melawan pakta kartel dengan sekutu untuk mengurangi pasokan.
Sebuah survei Reuters memperkirakan bahwa Brent akan mencapai rata-rata 64,17 dolar AS pada 2021, naik dari konsensus bulan lalu 63,12 dolar AS per barel dan rata-rata 62,30 dolar AS sepanjang tahun ini.