Gus Menteri Dukung Gagasan Desa Devisa

MONITORDAY.COM - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mendatangi Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (26/6/2021).
Pria yang akrab disapa Gus Menteri itu didampingi Nyai Lilik Umi Nasriyah saat mengunjungi salah satu potensi desa setempat berupa pembuatan kain tenun.
Dalam hal ini, Gus Menteri berharap potensi desa tersebut akan diakomodir dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai Undang Undang Cipta Kerja No 11 Tahun 2020 yang diikuti dengan Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2021 dan Peraturan Mendes PDTT Nomor 3 Tahun 2021.
"Desa ini luar biasa potensinya tinggal kita kembangkan. Pak Kades, yang mengkonsolidasi semua UMKM ini adalah BUMDes. Ini sesuai UU Cipta Kerja turunannya adalah peraturan pemerintah tentang BUMDes, diturunkan lagi menjadi peraturan menteri desa tentang BUMDes bahwa desa harus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Bahasa lain unit usaha desa tidak boleh unit usaha yang sudah dilakukan oleh masyarakat," kata Gus Menteri dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin, (28/6/2021).
Lebih lanjut, Gus Menteri menyebutkan, BUMDes sudah boleh membuat unit usaha kerajinan tenun, namun lebih berperan mengkonsolidasi pengrajin-pengrajin di Desa Wedani. Selain itu, dia juga mendukung gagasan yang akan menjadikan Desa Wedani sebagai Desa Devisa.
"Di sini saya menemukan gagasan baru namanya Desa Devisa. Kalau model di sini sudah ketemu semuanya dari hulu ke hilir akan kita jadikan model nasional karena pembangunan desa paling bagus dengan replikasi. Jadi mencontoh yang sudah sukses, ditarik untuk desa desa lain," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Menteri juga menggelar dialog secara terbatas bertajuk Sinergi Industri dan Potensi Lokal Desa: Peran Legislatif dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Gresik.
Turut dalam acara itu Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak; Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Muhammad Abdul Qodir, dan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
Selain itu hadir pula 290 pelaku UMKM melalui secara daring sebab kondisi pandemi Covid-19 saat ini masih mengkhawatirkan.