Guratan Prestasi Andhika Buat TNI AD Kala itu Kian Perkasa, KASAD Saat ini Mestinya Tiru, Bukan Urus Doa dan 212

Guratan Prestasi Andhika Buat TNI AD Kala itu Kian Perkasa, KASAD Saat ini Mestinya Tiru, Bukan Urus Doa dan 212
Panglima TNI dan KASAD (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Jenderal Andhika Perkasa telah menorehkan prestasi yang luar biasa saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD). Pantas, dipilih Jokowi jadi Panglima TNI.

Pria kelahiran 21 Desember 1964 juga mengenyam studi di Amerika Serikat dan Indonesia di awal masa berkarier di bidang militer. Selama kariernya di TNI sejumlah prestasi dan penghargaan diraih oleh Jenderal Andika Perkasa.

Jenderal Andika Perkasa pernah mendapatkan prestasi yang sangat membanggakan, dia meraih Bintang Kartika Eka Paksi, yang merupakan sebuah penghargaan sebagai tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh TNI Angkatan Darat Republik Indonesia.

Karier Andika Perkasa dalam dunia militer yang berkembangan dengan sangat begitu pesat berbagai prestasi yang ia perolehan sepanjang perjalannya, baik secara internasional maupun nasional.

Pada bulan November 2019, Jenderal TNI Andika berinisiatif menjalankan program pertukaran latihan satuan bersama Amerika Serikat. 

Selanjutnya, pada bulan November 2020, Indonesia mengirimkan kembali satuan TNI AD dengan jumlah yang lebih besar untuk berlatih di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat.

Di mata internasional, khususnya pemerintah Amerika Serikat, Andika telah memberikan pengabdian yang luar biasa dalam memperkuat hubungan Angkatan Darat antara Indonesia dan Amerika Serikat. 

Penguatan hubungan AD tersebut lantas berdampak pada stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik, serta penguatan hubungan pada tingkat institusi maupun individu TNI AD dengan US Army.

Selain itu, di kancah nasional Andika Perkasa aktif membantu pemerintah menjalankan program Serbuan Vaksin guna mencapai target vaksinasi nasional dengan mengerahkan anggota TNI AD.

Kemudian komando estafet pun berpindah ke Jenderal Dudung Abdurachman. Namun baru satu bulan menjadi KASAD, Dudung kembalai buat pernyataan yang menuai ragam tanggapan. Betapa tidak, ditengah masifnya serangan Teroris KKB di papua kepada TNI-POLRI, Dudung justru mulai melontarkan narasi rangkul KKB, kemudian mengaku kerap berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia dan menyebut Tuhan bukan orang Arab, terakhir mempersoalkan 212.

Pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman itu dinilai sejumlah pihak cukup kontroversial hingga membuat dirinya menjadi perbincangan publik.

Bahkan, Tokoh Agama Habib Abubakar Assegaf ikut mengkritik pernyataan tersebut dan menegur Jenderal Dudung.

Habib Abubakar Assegaf mengatakan Tuhan memang bukan manusia dan dalam berdoa kepada Tuhan dapat menggunakan bahasa apa saja.

Hal itu diungkapkan oleh Habib Abubakar Assegaf melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Rabu, 1 Desember 2021.

"Tuhan kita bukan orang pak, dan berdoa bisa pakai bahasa apa saja," tulis Habib Abubakar Assegaf, dikutip  dari akun Twitter @abubakarsegaf, Rabu, (1/12/2021).

Menurut Habib Abubakar Assegaf, akan lebih baik bila Jenderal Dudung Abdurachman fokus terhadap tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) sebagai KSAD.

Hal senada juga disampaikan oleh Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca yang menyoroti  Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk fokus mengurusi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Cipta Panca mengatakan, Dudung Abdurachman tak perlu sibuk mengurus rencana reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang semula dijadwalkan berlangsung di Jakarta, namun dipindahkan ke Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor, Jawa Barat. Apalagi urusan doa yang tidak urgen dengan Tupoksinya.

“Lebih baik Jenderal Dudung fokus kesini daripada sibuk ngurusin reuni 212 yang selama ini aman-aman saja. Iya nggak sih?” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (1/12) yang di kutip redaksi, Kamis (2/12/2021).

Pernyataan Jenderal Dudung tidak sejalan dengan tugas TNI sebagai garda terdepan dalam membela dan mempertahankan NKRI. 

Apa lagi, banyak pihak yang menilai KKB telah menyebabkan kekacauan dan menimbulkan sejumlah korban. Tak menampik juga bahwa KKB melakukan manuvernya secara kejam.