Gubernur Jabar Ajak Pelaku Usaha Jaga Optimisme Pemulihan Ekonomi

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengingatkan para pelaku usaha terkait dua disrupsi yang saat ini sedang terjadi. Kedua disrupsi tersebut yaitu revolusi industri 4.0 dan juga pandemi Covid-19.
Selain itu, ia mengajak para pelaku usaha untuk tetap menjaga optimisme untuk memulihkan perekonomian.
“Jadi, saya ingin mengajak dulu kawan-kawan sementara untuk optimis,” kata Ridwan Kamil saat Dialog Pemulihan Ekonomi Jabar yang diselenggarakan secara daring dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (24/9/21).
Menurut dia, saat ini satu disrupsi yakni pandemi Covid-19 telah berangsur membaik. Hal ini seiring beberapa indikator penanganan Covid-19 yang mulai membaik.
Sebagai salah satu contohnya, seperti tingkat keterisian kamar tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit untuk Covid-19 yang kini berada di angka 6 persen.
Sebelumnya, angka BOR RS untuk Covid-19 pernah mencapai 91 persen pada saat masuknya varian Delta ke Tanah Air.
Adapun dari sisi makro juga, ekonomi Jabar menunjukkan tanda-tanda positif. Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 tumbuh 6,13 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini berpesan supaya para pelaku usaha untuk membuat daftar apa saja yang mempengaruhi ekonomi Jabar akibat pandemi.
Nantinya, daftar tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan kewenangan dan lingkup permasalahannya.
Pada urutan pertama adalah masalah ekonomi yang diakibatkan oleh isu global. Sedangkan daftar permasalahan yang berkaitan dengan isu global tersebut kemudian akan disampaikan kepada para Duta Besar Indonesia di negara lain.
Selanjutnya, urutan kedua adalah masalah ekonomi yang berasal dari isu nasional. Permasalahan ini kemudian akan dibawa oleh Ridwan Kamil untuk disampaikan kepada stekholders berkaitan.
Lalu, permasalahan ekonomi yang berkaitan dengan Pemprov Jabar. Untuk permasalahan ini, Ridwan Kamil mengatakan, dirinya bisa langsung melakukan keputusan sebagai salah satu contohnya adalah yang berkaitan dengan kebikakan relaksasi pajak kendaraan bermotor.
Terakhir adalah permasalahan yang berkaitan dengan regional. Dalam hal ini kata Ridwan Kamil, dirinya juga bisa ikut membantu dengan cara memberikan instruksi kepada bupati dan wali kota.
Terkait dengan disrupsi akibat revolusi industri 4.0, Ridwan Kamil membenarkan, memang ada beberapa pekerjaan yang akan hilang. Namun akan ada banyak juga pekerjaan baru yang akan muncul.
“Kita mengalami dua disrupsi. Disrupsi pertama itu belum dipahami dan belum selesai, yaitu disrupsi 4.0. Disrupsi 4.0 masih kita telaah, akan hilang 73 juta pekerjaan, tapi juga akan hadir 150 juta pekerjaan baru,” imbuhnya.
Maka dari itu, ia meminta seluruh pihak agar mulai memakai cara berpikir baru dalam menghadapi dua disrupsi ini.
“Saya menduga jangan-jangan momentum sudah berubah. Saya titip mana yang analisa masih pakai logika lama. Seolah-olah tidak ada 4.0 dan Covid-19,” ungkap Ridwan Kamil.
Dari sisi ekspor juga, Jabar tercatat sebesar USD21.556 miliar pada periode Januari hingga Agustus 2021. Demikian, angka ini setara dengan 15,18 persen dari total ekspor Indonesia dan menjadikan Jabar juara pertama dari sisi ekspor.
Sedangkan investasi Jabar juga menjadi yang paling tinggi di Tanah Air. Adapun Penanaman Modal Asing (PMA) Jabar mencapai USD1,5 miliar atau 19,85 persen dari total realisasi PMA Indonesia.
“Karena problem pertama baru selesai yaitu si serangan Varian Delta yang memutus interaksi fisik baru minggu minggu ini, berhasil kita kendalikan. Sehingga pertemuan tatap muka, fisik interaksi sosial akan kita perbaiki,” jelas Ridwan.
“Saat ini keterisian rumah sakit di Jabar mencapai 6 persen, yang sebelumnya 91 persen. Saya sangat bersyukur tapi juga harus tetap waspada sampai betul-betul Covid-19 mereda,” sambungnya.