Gimana Mau Naik Kelas, baru 13 persen UMKM Berbasis Digital
UMKM yang terhubung melalui sistem digital masih relatif kecil, yaitu hanya 13 persen atau sekitar 8 juta pelaku UMKM.

MONITORDAY.COM - Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah (FE UMC), Sari Laelatul Qadriah menilai Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memasarkan produk ekonomi kreatifnya di pasar e-commerce. Namun demikian, UMKM yang terhubung melalui sistem digital masih relatif kecil, yaitu hanya 13 persen atau sekitar 8 juta pelaku UMKM.
"Miris juga baru angka 13% online. Sementara 87 persen UMKM masih mengandalkan offline. menjadi catatan bersama, sejauhmana upaya Pemerintah menjadikan sejumlah e-commerce sebagai kaka asuh atau pendamping bagi pelaku UMKM. Kuncinya adalah sosialisasi dan inovasi yang berkelanjutan. Dari sini baru kita bicara naik kelas," ujarnya kepada monitorday.com, rabu (2/7).
Lebih lanjut, Sari juga menghimbau kepada Pemerintah agar tidak hanya sebatas pada mendorong program tapi penguatan sinergi dengan sejumlah e-commerce yang memiliki semangat mewujudkan program Kemenkop UMKM yakni go dIgital UMKM .
UMKM yang bisa survive saat ini adalah UMKM yang berbasis platform digital. Jika pelaku UMKM ini sudah terintegrasi dengan digital, selain program pendampingan khususnya kemasan yang menarik, inovasi dan sederet program yang mengarah pada UMK naik kelas, tentunya implikasi pada kesejahteraan para pelaku UMKM pun sangat dirasakan.
"hadapi pandemi seperti saat ini, semua sektor bisnis termasuk pelakuk UMKM anjlok, hanya pelaku UMKM yang sudah connected dengan digital yang survive. Insha Allah, ikhtar sudah dilakukan, seterusnya biar matematika Yang Maha Kuasa yang menentukan hasilnya, " pungkasnya.