Gibernur NTT : Mau Gak Mau, Kopi Manggarai Jadikan Raja Di Tanah Sendiri

Gibernur NTT : Mau Gak Mau, Kopi Manggarai Jadikan Raja Di Tanah Sendiri
Gubernur Nusa tenggara Timur (NTT) mengakui Kopi Manggarai mempunyai rasa tersendiri sehingga mendorong menjadi raja di tuan rumah

MONITORDAY.COM - Viktor B Laiskodat selaku Gubernur Nusa tenggara Timur (NTT) mengakui Kopi Manggarai mempunyai rasa tersendiri sehingga mendorong menjadi raja di tuan rumah.

Pengungkapan tersebut dirinya telah meresmikan Bengkes Cafe, Desa Cireng, Ketang, yang merupakan kreasi dari Asosiasi Petani Kopi dan Jahe Manggarai (APEKAM).

Gubernur NTT melakukan kunjungan kerja di Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur, selama tiga hari dengan salah satu agendanya adalah mengunjungi pusat kopi yang ada di Manggarai Raya.

Adapun rangkaian kunjungan kerja dari Gubernur NTT ini tersusun atas beberapa agenda bersama Bank NTT, termasuk upaya memartabatkan Kopi Manggarai yang disebutnya sebagai kopi kelas satu. Ia juga menegaskan tentang potensi Kopi Manggarai untuk bersaing di kancah dunia.

Gubernur bersama rombongan meninjau beberapa titik, mulai dengan singgah di Kafe Bengkes sekaligus meresmikan kafe tersebut, lalu melanjutkan beberapa rangkaian kegiatan, dan pada petang hari ia dan rombongan berkunjung ke Lembah Colol, rumahnya Kopi Juria, salah satu varian tertua yang dikembangkan di Flores sejak tahun 1937.

"Saya mau kopi kita yang premium, yang telah diakui sebagai kopi terbaik dunia pada tahun 2018, juga dipasarkan di destinasi super premium Labuan Bajo. Kopi kita selain enak, juga kaya akan cerita yang kuat, seperti cerita tentang asal muasal nama Kopi Juria, atau Kopi Robusta yang dikenal dalam bahasa setempat sebagai Kopi Tuang" ujar Viktor, Senin (24/5).

"Kita akan dorong hotel-hotel di Labuan Bajo untuk memakai Kopi Manggarai, sehingga Kopi Manggarai menjadi tuan di tanahnya sendiri," tegasnya di hadapan masyarakat Lembah Colol sangat antusias menyambut kedatangannya.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan merek Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) kepada merek Kopi Colol yakni Kopi Poco Nembu yang juga mulai diproduksi dalam kemasan sachet oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMSes) Poco Nembu, Colol.

Sementara itu Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina yang dihubungi secara terpisah berkaitan dengan harapan gubernur NTT itu mengatakan BPOLBF akan bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari Pemprov, Pemkab, hingga pemerintah desa dan siap berperan aktif termasuk pengembangan agrowisata kopi, menyusul ditetapkannya Colol sebagai desa wisata oleh SK Bupati Manggarai Timur.

"Kopi Manggarai, khususnya Colol yang memiliki narasi yang kuat, dan citarasa yang sudah mendunia, akan kita dorong dari sektor pariwisata, termasuk peningkatan kapasitas para pelaku yang bergerak di sektor ini," imbuhnya.

Namun tentunya, ujar Shana, perlu kerja kolektif dan dukungan dari semua pihak untuk bergerak bersama dengan tujuan yang sama yakni menjadikan Kopi Manggarai lebih dikenal luas.