GenRe Dalam Tantangan Bonus Demografi, Kata Guru SMAN 3 Tegal

Penyalahgunaan kemajuan teknologi informasi kerap menjadi salah satu penyebab terjadinya perilaku menyimpang pada remaja

GenRe Dalam Tantangan Bonus Demografi, Kata Guru SMAN 3 Tegal
Guru SMAN 3 Tegal, Mahasiswa Magister Pedagogi Pascasarjana UPS Tegal, Eka Yulia Wijayanti (Foto: Eka)

MONITORDAY.COM - Kemajuan teknologi dan dunia digital  telah menyatu “dalam darah”, tak terkecuali remaja. Generasi muda, pun erat kaitannya dengan penggunaan teknologi. Akses informasi, penunjang materi belajar, bermain, berinteraksi di media sosial, serta sekian banyak kemudahan sekaligus efektifitas dalam beberapa hal diantaranya efisiensi waktu dan tenaga. Hanya saja terkadang tanpa disadari terdapat ancaman yang juga tidak kalah memprihatinkan.Hal ini disoroti oleh Guru SMAN 3 Tegal, Mahasiswa Magister Pedagogi Pascasarjana UPS Tegal, Eka Yulia Wijayanti, Rabu (25/12/2019)

"Penyalahgunaan kemajuan teknologi informasi kerap menjadi salah satu penyebab terjadinya perilaku menyimpang pada remaja" kata Eka kepada Monitorday.com  

Menurut Eka, Guru, khususnya bimbingan konseling perlu mengupayakan pemberian informasi sekaligus mengedukasi remaja yang dalam hal ini peserta didik agar dapat menjadi generasi yang mampu merencanakan kehidupan dan masa depan dengan cara yang tepat, serta mempertanggungjawabkan segala konsekuensi pengambilan keputusan yang dipilihnya. 

Eka mengutip statement Plt. Kepala BKKBN, dr Sigit Priohutomo MPH yang menjelaskan, remaja sejatinya adalah calon generasi penerus bangsa. Namun masih rentan dengan permasalahan-permasalahan seperti, putus sekolah, masalah seksualitas (hamil diluar nikah), penyalahgunaan napza, dsb. Maka BKKBN melalui program Generasi Berencana (GenRe) memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja. Mulai dari pendidikan yang terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi. mempersiapkan kehidupan berkeluarga.

Sambung Eka, BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe). Program GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. 

"Program GenRe program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dikalangan generasi muda. Program GenRe merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah dan NAPZA guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa" ungkap Eka. 

Untuk mencapai tujuan diatas, Eka membeberkan, dalam program GenRe dikembangkan materi-materi diantaranya adalah Kesehatan Reproduksi Remaja, Life Skill, Penyiapan Kehidupan Berkeluarga, serta Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Program GenRe dilaksanakan melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja sesuai dengan kecenderungan remaja yang lebih menyukai bercerita tentang permasalahannya dengan teman sebaya.

Selain itu, ujar Eka, seperti penjelasan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) Kota Tegal, Khusnul Hidayati, jumlah penduduk kota Tegal berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2010 sebesar 248.186 jiwa, dengan sex ratio 98,26 (laki-laki 123.008 jiwa dan perempuan 125.178 jiwa), median umur 31,72 tahun. sementara Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kota Tegal tercatat sebesar 1,25 % pertahun, lebih tinggi dari rata-rata LPP Jawa Tengah (0,37%). 

"Keadaan ini terbagi menjadi Penduduk muda (0 – 14 tahun) sebanyak 64.924 jiwa (26,16%), Penduduk Usia Produktif (15 – 64 tahun) sebanyak 170.375 jiwa (68,65%), serta Penduduk Tua (65 Tahun ke atas)     sebanyak 12.887 (5,19%)" pungkasnya.