Ganjar Klaim Mobilitas Warga Jateng Menurun

Ganjar Klaim Mobilitas Warga Jateng Menurun
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo/ Dok. ANTARA.

MONITORDAY.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengklaim mobilitas warga di daerahnya selama masa PPKM Darurat terus menurun. Meski begitu, ia juga meminta pimpinan hingga tingkat kepala desa terus melakukan sosialisasi ke warga.

Adapun penurunan mobilitas di Jateng itu disampaikan Ganjar kemarin sore saat rapat evaluasi PPKM Darurat yang dipimpin Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan secara daring.

"Tadi Pak Menko mengapresiasi ya, Jawa tengah lumayan, pergerakannya mulai ada beberapa kabupaten kota yang menguning. Hitamnya tinggal sedikit sebagian masih merah. Jadi artinya ada kemajuan lah," kata Ganjar dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (12/7/2021).

Kategori tingkat mobilitas warga yang digunakan selama PPKM Darurat yaitu warna hitam, merah, kuning, dan hijau. Dalam rinciannya, keterangan hitam penurunan kurang dari 10 persen, Merah 10 hingga 20 persen, Kuning 20 hingga 30 persen, dan Hijau diatas 30 persen.

Berdasarkan foto peta Jateng pada kegiatan rapat yang disertakan dalam keterangan tertulis Ganjar terlihat belum ada daerah dengan kategori pengurangan mobilitas hijau, sedangkan untuk kuning ada di Kota Semarang, Kabupaten Barang, Purworejo, dan Kebumen.

Lalu, zona hitam masih ada di Kabupaten Jepara, Kudus, Kabupaten Semarang, Boyolali, Karanganyar, Klaten. Sedangkan sisanya masuk kategori warna Merah.

"Jateng lumayan ada beberapa Kabupaten Kota menguning, hitam tinggal sedikit, sebagian merah. Artinya masih ada kemajuan lah," urai Ganjar.

Politikus PDIP itu juga berterima kasih kepada TNI/Polri dan pihak lain yang mendukung berjalannya PPKM Darurat untuk menekan angka kasus COVID-19. Walaupun demikian, Ganjar tetap meminta kepala daerah di wilayahnya mendorong camat, lurah dan kades untuk turut membantu sehingga pergerakan bisa dikurangi hingga level terkecil.

"Maka kawan-kawan kades saya ajak berikan penjelasan informasi PPKM Darurat kepada warganya untuk tidak bergerak, untuk kurangi pergerakan. Kalau itu bisa dikunci pada level bawah maka kemungkinan itu akan bisa membantu (menekan) pergerakan itu dan memang nggak boleh bosen sosialisasinya," ucapnya.

Dalam hal ini, Ganjar juga menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk menekan mobilitas karena dilaporkan sektor di tempat usaha masih terpantau banyak pergerakan.

"Makanya kemarin kita minta Apindo untuk ikut ngobrol sama kita bagaimana mengelola itu, Karena faktanya diberikan oleh Pak Luhut tadi, ada beberapa daerah yang kalau malam lampunya masih terang. Itu menunjukkan kalau pergerakan itu betul-betul terjadi. Nah ini yang kita kurang," ungkap Ganjar.