Final Piala Eropa 2004 & 2016 Bagi Cristiano Ronaldo

Melangkah hingga ke final menjadi momentum kedua bagi Cristiano Ronaldo untuk meraih gelar juara Piala Eropa.

Final Piala Eropa 2004 & 2016 Bagi Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo Piala Eropa 2004 (turnstyle.co.uk)

LAKEYBANGET.COM - Portugal memastikan satu tiket di final setelah menaklukkan Wales 2-0. Sebuah pencapaian luar biasa mengingat langkah Portugal awalnya tertatih. Di fase grup, Cristiano Ronaldo cs meraih hasil imbang 3 kali. Ada pun kemenangan atas Wales merupakan kemenangan pertama Portugal di Piala Eropa dalam kerangka waktu 90 menit.

Melangkah hingga ke final menjadi momentum kedua bagi Cristiano Ronaldo untuk meraih gelar juara Piala Eropa. Pada tahun 2004 penggawa Real Madrid ini pernah mencicipi final di negerinya sendiri. Lalu apa artinya final Piala Eropa 2004 dan 2016 bagi pemain yang akrab dengan nomor 7 ini? Berikut ulasan singkatnya ala LakBan.

Portugal tak diunggulkan

Jika di Piala Eropa 2004, Portugal lebih diunggulkan menjadi juara dibanding Yunani. Tampil di depan publik sendiri, pemain-pemain berkaliber dunia macam Luis Figo, Rui Costa menghuni skuat Portugal – menjadi alasannya. Di final Piala Eropa 2016 jelas Jerman/Prancis lebih diunggulkan. Secara komposisi skuat dan permainan, kedua negara besar Eropa tersebut lebih menyakinkan.

Mungkin ini lawan Portugal di final.

Kali kedua bagi Cristiano Ronaldo

Mirip-mirip dengan Lionel Messi, CR7 pun belum mempersembahkan trofi bagi timnas senior. Messi telah melakoni 4 kali final, sedangkan Ronaldo melakoni final keduanya. Akankah di kali kedua ini Ronaldo mempersembahkan gelar juara bagi negaranya?

Akankah gagal seperti Messi?

Dulu muda, kini kapten

Tahun 2004, CR7 barulah sosok muda 19 tahun. Ia merupakan rekrutan Alex Ferguson di MU untuk menggantikan David Beckham pada 2003. Cristiano Ronaldo saat itu merupakan pemain muda potensial yang berada di antara sosok senior Portugal seperti Luis Figo dan Rui Costa. Pada tahun 2016, Cristiano Ronaldo telah berusia 31 tahun dan menjadi sosok senior yang menjadi kapten. Bersama Nani di lini serang, ia dibantu penggawa 18 tahun rekrutan teranyar Bayern Munich: Renato Sanches.