FBI Buat Aplikasi Pesan Untuk Jebak Penjahat

MONITORDAY.COM - FBI secara rahasia membuat aplikasi messaging terenkripsi selama dua tahun. Aplikasi tersebut dibuat khusus untuk menjebak penjahat dan anggota mafia.
ANOM merupakan aplikasi chatting yang menawarkan percakapan yang aman dan rahasia untuk penjahat agar tidak terendus oleh penegak hukum.
Namun, developer aplikasi itu telah bekerjasama dengan FBI dan aplikasi itu digunakan sebagai backdoor untuk mengintip aktivitas kriminal para penjahat.
Saat ini, Aplikasi ANOM diinstal di lebih dari 12.000 perangkat yang disebarkan di ratusan organisasi kriminal. Antara tahun 2019 dan 2021, aplikasi ini menyedot 27 juta pesan dan berperan besar dalam Operation Greenlight/ Trojan Shield yang menahan 800 pelaku kejahatan.
Pesan-pesan yang diintip dari aplikasi ini berhasil membongkar kegiatan kriminal skala besar dan menyita delapan ton kokain, 22 ton ganja, 250 senjata api, dan USD 48 juta dalam bentuk mata uang tradisional dan kripto, sebagaimana dikutip redaksi dari The Verge, Rabu (9/6/2021).
Sedangkan aplikasi ANOM itu bermula usai jaringan Phantom Secure dimatikan oleh polisi pada tahun 2018. FBI menuding jaringan terenkripsi ini digunakan khusus oleh penyelundup narkoba dan organisasi kriminal lainnya.
Seorang informan yang sebelumnya menjual perangkat Phantom Source memberi tahu FBI bahwa mereka sedang membangun perangkat terenkripsi generasi baru bernama ANOM.
Adapun informan ini menawarkan sistem tersebut kepada FBI dan Australian Federal Police, dan selanjutnya menjualnya ke jaringan kriminal yang telah ada.
Selama dua tahun aplikasi ANOM dipakai oleh mafia Italia, geng motor, dan jaringan narkoba internasional.
Mereka tidak tahu bahwa aplikasi chat yang dikira aman ternyata memiliki 'master key' yang memungkinkan penegak hukum untuk membongkar konten yang ada di perangkat, dan tiap perangkat memiliki nomor ID khusus yang terikat dengan username yang dipilih.
Sementara pesan-pesan yang dikirim oleh penjahat di aplikasi ini kemudian diteruskan ke server yang bisa diakses oleh FBI, AFP, Europol dan badan kepolisian lainnya.
Organisasi kriminal yang menggunakan aplikasi ANOM tersebar di 90 negara, diantaranya Jerman, Belanda, Spanyol, Australia dan Serbia sebagai negara dengan pengguna terbanyak.
Popularitas aplikasi ini meledak di awal 2021 setelah penegak hukum membekuk operasional Sky Global, aplikasi pesan terenkripsi lainnya yang banyak digunakan oleh penjahat.