Erick Perkuat Sinergi BUMN Dengan UMKM Hingga ke Daerah

MONITORDAY.COM - Bertolak dari Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan kunjungan kerja ke Tapanuli Utara pada Kamis (19/5/2022). Salah satu agenda utamanya adalah meninjau program BUMN terkait dengan para pelaku usaha di level UMKM. Masyarakat lapisan bawah memiliki daya tahan luar biasa dalam menghadapi pandemi.
Kali ini Menteri yang terlihat selalu prima ini meninjau pasar rakyat dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) BUMN di lapangan Serbaguna Tarutung. Tarutung adalah kota kecamatan yang merupakan ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara, provinsi Sumatera Utara.
Nama Tarutung telah dikenal luas sebagai destinasi wisata ruhani. Nama Tokoh Penginjil Nommensen dan situs Salib Kasih melekat di sana. Potensi ekonomi masyarakat yang mayoritas penganut Kristen ini sangat besar. Terutama UMKM dan ekonomi rakyat yang terus menggeliat dan bangkit seiring harapan akan berlalunya pandemi.
Erick tanpa henti mendorong dan meningkatkan program PT Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) di Taput. Dan program ini pun merambah hingga ke daerah. Salah satunya di Tapanuli Utara.
“Heboh dan seru! Pasar Rakyat dan UMKM BUMN di lapangan serbaguna Tarutung siang tadi.” kata Erick melalui laman media sosialnya.
Keterlibatan BUMN dalam penguatan UMKM menjadi program lintas kementerian yang membuktikan bahwa Kementerian ini tidak terjebak pada ego sektoral. Erick telah bersepakat dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk bersama-sama menyatukan langkah dalam memberdayakan dan menguatkan UMKM.
Pada tahun 2016, PNM meluncurkan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha Ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). PNM Mekaar dikuatkan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.
Pada dasarnya, nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.
Sistem kelompok tanggung renteng yang diterapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“BUMN senantiasa menjalankan kultur gotong royong, seperti kegiatan Pasar Rakyat dan UMKM hari ini. BUMN akan terus membantu #UMKMNaikKelas, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia.” pungkas Erick.