Dubes Tsegaye: Investasi di Ethiopia Sangat Menjanjikan
Ada banyak alasan mengapa harus investasi di Ethiopia. Antara lain peluang pasar yang menjanjikan dan berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah Ethiopia.

MONITORDAY.COM - Duta Besar Admasu Tsegaye mengajak kalangan pelaku usaha di Indonesia berinvestasi di Ethiopia. Selain peluang pasar yang menjanjikan, Tsegaye mengatakan ada banyak paket insentif investasi yang diberikan oleh negaranya.
"Kami menantikan kehadiran lebih banyak investor dari Indonesia, banyak potensi yang bisa disinergikan," kata Duta Besar Republik Federal Demokratik Ethiopia untuk Indonesia, Admasu Tsegaye, dalam pertemuan dengan Monday Media Group di rumah dinas dubes, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020).
Hadir dalam pertemuan itu pendiri Monday Media Group M. Muchlas Rowi, Pemimpin Umum Makruf Mutaqin, Pemimpin Perusahaan Aam Imanullah dan jajaran redaksi. Sementara Tsegaye didampingi Sekretaris 1 Kedutaan Besar Republik Federal Demokratik Ethiopia Tizita Tilahun, Sekretaris 2 Ewan Dawit Shankor dan Kepala Admin dan Finance Kedutaan Kidist Tesfaye.
Stabilitas politik yang terjaga baik dan aman, kondisi makro ekonomi yang stabil dan rata-rata pertumbuhan GDP 11% per tahun menjadi alasan mengapa harus berinvestasi ke Ethiopia.
Ketersediaan 54 juta tenaga kerja aktif dengan upah kerja kompetitif menjadi faktor pasar Ethiopia sangat menjanjikan. Selain itu, produk-produk yang dihasilkan sangat mudah menembus pasar internasional seiring adanya fasilitas bebas bea pajak dan bebas kuota masuk ke pasar AS dan Uni Eropa, Jepang, Kanada, Cina, dan banyak negara lainnya.
Sebagai anggota COMESS, Ethiopia juga memiliki askes pasar preferensi ke pasar regional dengan total jumlah penduduk 400 juta jiwa, selain juga secara geografis Etiopia dekat dengan kawasan Timur Tengah, Eropa dan Asia.
Saat ini bidang-bidang prioritas untuk investasi di negara terpadat kedua di Afrika dengan jumlah penduduk lebih dari 108 juta jiwa itu adalah tekstil, pakaian jadi, kulit dan produk terbuat dari kulit, pengolahan hasil pertanian, farmasi, produk-produk kimia, industri logam dan rekayasa, produk-produk elektronik dan listrik, kertas serta bahan-bahan konstruksi.
Ditekankan Tsegaye, pemerintah Ethiopia sangat peduli dengan investasi ditunjukkan dengan berbagai kemudahan yang diberikan untuk sektor-sektor prioritas dan investasi berorientasi ekspor.
Antara lain, bebas pajak penghasilan hingga 5 tahun bagi tenaga kerja asing, serta bebas pajak perusahaan hingga 6 tahun dan dapat ditambah 2-4 tahun bagi perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan industri dan produksinya diekspor atau menyediakan pasokan bahan produksi untuk eksportir. Sementara untuk investasi di luar kawasan industri tersedia fasilitas tambahan pengurangan pajak 30% selama 3 tahun berturut-turut.
Khusus untuk pabrik farmasi, paket insentif yang diberikan berupa bebas pajak penghasilan badan usaha hingga 14 taun, bebas pajak 14 tahun bagi pabrik pembuat bahan-bahan farmasi, bebas pajak 12 tahun untuk pabrik formulasi dan obat obatan, dan bebas pajak 12 tahun untuk pabrik pembuat bahan kemasan farmasi.
Insentif bebas pajak penghasilan selama 10-15 tahun dan hak guna lahan selama 60-80 diberikan untuk pembangunan kawasan industri pertanian. Untuk sektor kelistrikan bebas pajak yang bisa dinikmati adalah 4-5 tahun. Adapun untuk proyek-proyek tambang berskala besar, pajak penghasilan perusahaan cukup rendah yakni 25%. Tidak hanya itu, Ethiopia memberikan kompensasi kerugian atau loss carry forward selama 10 tahun, serta bea cuka dan bebas pajak impor peralatan dan mesin tambang.
Di sisi lain, pemerintah Ethiopia terus mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung investasi mulai dari perluasan layanan komunikasi, akses transportasi baik darat dan udara, energi, serta pembangunan kawasan-kawasan industri. Tsegaye mencontohkan, tarif listrik di Etiopia sangat kompetitif secara global, sekitar 0,30/kWh. Namun, tarif tersebut dipastikan bisa ditekan lagi karena saat ini tengah dibangun pembangkit listrik tambahan berkapastias 6.300 megawatt.
"Sedang dalam pengerjaan. Tarif listrik akan makin kompetitif setelah pembangkit baru selesai dibangun," katanya.
Untuk pertanian, Pemerintah Ethiopia mengalokasikan sejumlah lahan untuk digunakan menjadi pertanian komersil dengan sistem hak guna lahan hingga 80 tahun. Perusahaan pengembang kawasan industri memiliki hak untuk menyewakan kembali lahan yang sudah dibangun untuk membangun sendiri fasilitas produksinya di kawasan industri tersebut.
Untuk industri manufaktur ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi sangat melimpah. Ethiopia adalah pemasok bahan baku industri kulit terbesar di Afrika. Sementara potensi tambang yang tersedia adalah emas kalium karbonat, platina, batu opal, besi, tantalum, marmer, granit, dan batu kapur. Selain itu, Ethiopia juga punya potensi yang besar di bidang pengolahan energi termasuk air, angin dan panas bumi.
Dalam kaitan mendatangkan investasi ke Ethiopia itulah Tsegaye merasa perlu melibatkan banyak pihak di Indonesia. Dia meyampaikan dengan yakin kolaborasi dengan Monday Media Group akan bermakna positif dan konstruktif bagi investasi di Ethiopia.
"Pertemuan hari ini sangat penting, saya ucapkan terimakasih kepada Menejmen Monday Media Group atas kunjungan berharga di tempat kami. Kedepan akan ada agenda yang lebih konkrit yang mesti diselaraskan," demikian kata Dubes Admasu Tsegaye.[]