Drama Tak Kunjung Akhir dalam Pemilu AS : Demokrasi Diuji

MONITORDAY.COM - Drama dalam Pemilu Amerika Serikat belum berakhir. Tanggal 6 Januari 2020 boleh dikata sangat menentukan sebelum inagurasi atau pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2020 yang akan datang. Donald Trump masih bersikukuh bahwa kemenangannya dalam Pemilu telah dicuri atau dicurangi.
Sejarah AS diwarnai dengan hari yang kelabu. Setidaknya dua hal penting terjadi pada saat yang bersamaan. Dan demokrasi diuji ketangguhannya menghadapi perbedaan aspirasi yang membelah warga negara di negara yang selama ini menjadi kiblat demokrasi.
Pertama, Partai Demokrat memenangkan dua kursi Senat Senat AS yang diperebutkan di dapil Georgia. Hampir pasti dengan posisi tersebut akan mengontrol Kongres. Kebijakan Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden pun akan mulus. Dua kursi senat dijabat senator independen yang cenderung pro kebijakan Demokrat.
Kandidat penantang Demokrat Raphael Warnock mengalahkan petahana Partai Republik Kelly Loeffler. Sementara Anggota Partai Demokrat Jon Ossoff unggul tipis atas kandidat Republik David Perdue.
Dengan 98% perhitungan, Warnock mengungguli Loeffler dengan 1,2 persen atau sekitar 50.000 suara, sementara perolehan suara Ossoff berada di atas Perdue dengan lebih dari 12.000 suara, menurut Edison Research.
Demokrat harus memenangkan kedua kontes untuk mengambil kendali Senat. Sapuan Demokrat akan menciptakan perpecahan 50-50 di Senat dan memberikan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris, sebagai presiden Senat, pemungutan suara setelah dia dan Biden menjabat pada 20 Januari.
Jika Partai Republik memegang kursi kedua, mereka akan secara efektif menggunakan hak veto atas rancangan kebijakan politik dan yudisial Biden serta banyak inisiatif legislatifnya di berbagai bidang seperti bantuan ekonomi dari pandemi virus corona, perubahan iklim, perawatan kesehatan, dan peradilan pidana.
Kedua, pendukung Trump menerobos Gedung Capitol Hill tempat berlangsungnya sidang Kongres yang akan menghitung electoral votes dan mengesahkan hasil Pemilu. Kejadian itu membuat anggota Senat diamankan dan sidang ditunda. Suatu kejadian yang dipandang banyak kalangan di AS sangat mencederai demokrasi.
Saat berita ini ditulis Kongres telah memulai kembali sidang setelah Capitol Hill diamankan dan bersih dari pendemo. Disusul sekelompok besar senator dari kedua kubu politik meninggalkan ruang pengamanan di halaman Capitol.
CNN melaporkan bahwa Senator Mitt Romney pun mendukung proses dilanjutkan segera untuk menyambut Presiden baru. Sekutu Trump, Senator Lindsey Graham mengatakan mereka akan menyelesaikan tugas konstitusional untuk mengonfirmasi Biden dan Harris.
Senator Josh Hawley tidak akan menjawab ketika ditanya apakah dia masih akan keberatan dengan suara pemilihan Pennsylvania, dan Senator Roger Marshall tidak akan menjawab jika dia masih berencana untuk menolak suara pemilihan presiden Georgia dan Pennsylvania.