Drama Dalam Dan Luar Lapangan Sepak Bola Indonesia

Drama Dalam Dan Luar Lapangan Sepak Bola Indonesia

LAKEYBANGET.COM- Pertandingan Timnas Indonesia Vs Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2020 (05/09/2019) baru saja berakhir dengan kemenangan tim Harimau Malaya. Sempat unggul lebih dahulu, timnas Indonesia harus takluk dari timnas Malaysia.

Tapi drama terjadi bukan hanya didalam lapangan ketika timnas Garuda berjuang untuk membela Tanah Air. Drama juga terjadi diluar lapangan ketika supporter Indonesia merangsek dan berlari untuk memasuki tribun pendukung tim Malaysia pada babak kedua.

Kejadian tersebut menjadi momok menakutkan bagi para suporter tim Harimau Malaya karena pada saat itu suporter Timnas Indonesia yang berjumlah lebih dari 50.000 orang mengelilingi suporter tim Harimau Malaya yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Meskipun tidak semua suporter Timnas ingin menyerang suporter tim Malaysia tapi lemparan botol air dan bom asap dari para suporter-suporter yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan satu orang suporter Malaysia harus ditandu oleh tim medis.

Bahkan Menpora Malaysia Syed Saddiq yang pada saat itu ikut menonton pertandingan tersebut harus dievakuasi karena lemparan-lemparan barang oleh suporter Timnas Indonesia. Bahkan menurut Syed Saddiq bukan hanya botol minum saja yang suporter Indonesia lempar tetapi juga besi dan suar seperti tertulis dalam akun instagram yang Syed Saddiq unggah.

Syed Saddiq merupakan salah satu Menteri Muda Malaysia yang sangat dekat dengan Indonesia, terlihat dalam akun instagramnya menteri muda itu pernah satu mobil dengan Presiden Jokowi dan mengungkapakan kebanggaannya terhadap Presiden Indonesia Joko Widodo.

Tak hanya sampai disitu, pada saat pertandingan berakhirpun suporter Indonesia berkumpul di depan pintu VIP sembari bernyanyi dan menggedor-gedor kaca. Sampai petugas keamanan harus mengerahkan mobil water cannon untuk membubarkan aksi ini.

Para suporter Malaysia pun baru bisa keluar dari stadion GBK pada tengah malam ketika memang suasana stadion sudah mulai kondusif.

Dengan mengingat kedekatan Malaysia dan Indonesia saat ini, kejadian penyerangan terhadap suporter Malaysia menjadi sangat menyakitkan bagi rakyat Indonesia dan juga Pemerintah Indonesia.

Apalah daya semua telah terjadi, kecintaan suporter terhadap Timnas Garuda membutakan mata mereka untuk menerima hasil akhir manis atau pahit sebagai hal yang biasa dalam pertandingan olah raga.

Menilik permasalahan ini, kericuhan dalam pertandingan sepak bola di Indonesia memang kerap masih terjadi apalagi jika melihat track record kerusuhan dalam pertandingan di liga Indonesia. Sayangnya para suporter Timnas malah membawa kebiasaan tersebut pada laga kualifikasi piala dunia kemarin ketika sedang mendukung timnas kesayangan distadion GBK.

Banyaknya suporter yang menganggap bahwa rival adalah musuh membuat sebagian orang beranggapan jika ketika Timnas kalah bisa mereka balaskan dengan cara melakukan kekerasan terhadap pihak rival.

Dalam kejadian tersebut bisa menjadi PR bagi pemerintah khususnya PSSI untuk berbenah membuat regulasi baru terkait sanksi bagi suporter bola yang melakukan kerusuhan yang saat ini masih belum bisa memberikan efek jera bagi para pelakunya.

Jika mengembil contoh negara lain seperti Inggris dimana para penonton bisa bersikap lebih baik meskipun jarak antara suporter dan lapangan di stadion tidak terlalu jauh. Hal yang menyebabkan itu bisa terjadi adalah sanksi yang diberikan The FA sebagai Badan Asosiasi Sepak Bola Inggris bisa membuat efek jera kepada para suporter yang melakukan kerusuhan.