Doni Monardo ke Masyarakat yang Tidak Mudik: Mohon bersabar

MONITORDAY.COM - Masyarakat yang tidak dapat mudik Idul Fitri 1442 Hijriah diminta untuk bersabar atas keputusan pemerintah terkait larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo dalam keterangannya yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
"Jadi, mohon maaf yang punya niat mudik tidak bisa terlaksana pada tahun ini. Mohon bersabar, karena ini keputusan politik negara dan ini juga tidak mudah,” kata Doni.
Lebih lanjut, Doni menyebutkan keputusan yang diambil itu berdasarkan data yang dihimpun selama setahun terakhir dan mengacu pada upaya bangsa melindungi masyarakat.
Karena, sama halnya dengan momentum liburan sebelumnya, aktivitas mudik juga dinilai berpotensi menimbulkan adanya mobilitas manusia yang sangat berisiko menjadi pemicu terjadinya penularan.
Selain itu, Doni meyebutkan data kenaikan kasus tersebut terjadi setelah adanya momentum libur panjang peringatan Hari Kemerdekaan hingga Maulid Nabi, yang terjadi pada bulan Agustus-September 2020.
Pada laporan pada saat itu, lanjut Doni, Rumah Sakit Darurat (RSDC) COVID-19 Wisma Atlet mengalami lonjakan pasien hingga terjadi antrean mobil ambulans dari wilayah Jabodetabek.
"Di Jakarta, terutama pada bulan Agustus-September tahun lalu, RSDC Wisma Atlet itu tiba-tiba kedatangan pasien yang jumlahnya ratusan orang sehari, sehingga ambulans harus antre masuk ke kawasan Wisma Atlet,” jelasnya.
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (6/5/2021).
Doni meminta kepada seluruh komponen yang hadir, baik secara luring maupun daring agar tetap menjaga performa dan tidak menyepelekan COVID-19.
"Kita jangan lengah, kita jangan anggap enteng COVID-19 ini. COVID-19 ini kasusnya tiba-tiba meledak nanti kalau kita tidak hati-hati,” tandas Doni.
Setelah itu, Doni mengatakan tugas utama yang harus dilakukan saat ini yaitu saling memberikan nasehat dan literasi yang baik agar masyarakat dapat lebih bersabar.
"Tugas kita adalah saling menasehati agar kita semua bersabar. Jangan sampai ada yang tertekan,” ucap Doni.
Pada kesempatan itu, Doni mendorong seluruh yang hadir dan Forkopimda agar belajar dari fenomena yang terjadi di India.
Mengacu pada data dan informasi terkini bahwa India tengah mengalami ledakan kasus COVID-19 yang dipicu dari adanya upacara keagamaan dan festival masyarakat yang dilakukan tanpa mengindahkan protokol kesehatan.
Alhasil, kasus COVID-19 aktif di India saat ini mencapai 3.493.655 dan Indonesia berada sangat jauh di bawahnya, yakni 98.217. Padahal pada awal tahun 2021, kasus di India telah melandai bahkan berada di bawah Indonesia.
Menanggapi hal itu, Doni menilai angka kasus di Tanah Air tersebut merupakan yang terendah sejak menghadapi pandemi COVID-19. Bahkan, kasus aktif terus turun dalam beberapa hari terakhir.
Adapun, Doni juga menyebutkan Presiden telah memberi arahan bahwa segala upaya yang telah dilakukan dalam rangka penanganan dan pengendalian COVID-19 di Indonesia agar tidak diubah dan ditingkatkan performanya.