Dongkrak Produksi Lobster Nasional Lewat Festival Lobster Banyuwangi

Dongkrak Produksi Lobster Nasional Lewat Festival Lobster Banyuwangi
Foto: dok. KKP

MONITORDAY.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara pembudidaya lobster terbaik dunia dan menguasai pasar global komoditas lobster.

Sebagai salah satu langkah mewujudkan hal itu, KKP melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah setempat, menyelenggarakan Festival Lobster, di Pantai Mustika, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Turut hadir dalam acara yang digelar pada Minggu (4/5/2021) itu, Kepala BPBAP Situbondo, Polairud Banyuwangi, Komandan Pos TNI AL Pancer, Kepala Pelabuhan Muncar, Kepala BPJS Banyuwangi, Kepala Stasiun PSDKP Banyuwangi, Kepala Stasiun BKIPM Banyuwangi, SKPD Kabupaten Banyuwangi, serta perwakilan KUB, Pokdakan, Poklahsar dan Pokdarwis di Banyuwangi.

Kepala BPPP Banyuwangi, Achmad Subijakto, mengatakan bahwa Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi untuk produksi lobster air laut.

"Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km dan hampir di seluruh bagian laut Banyuwangi memiliki kekayaan berupa lobster mutiara, lobster pasir, lobster bambu, lobster batik dan lobster batu," kata Subijakto, dalam siaran pers, Selasa (6/4/2021).

Dia menambahkan, pasca diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.), lobster konsumsi hasil tangkapan alam di Banyuwangi sebanyak 67,5 ton. 

"Angka produksi ini tentunya dapat ditingkatkan apabila sektor Budidaya Lobster juga meningkat, mengingat Banyuwangi memiliki potensi benih bening lobster yang sangat melimpah dan tentunya dengan memperhatikan kaidah cara budidaya ikan yg baik serta konservasi agar keberlanjutan lobster di alam tetap terjaga," kata dia.

"Ketersediaan pakan Lobster di Kabupaten Banyuwangi juga melimpah baik ikan rucah, kerang atau keong yg notebene menjadi hama bagi pertanian sehingga simbiosis mutualisme antara sektor perikanan dan pertanian dapat berlangsung," lanjut Achmad Subijakto.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menuturkan bahwa masyarakat Banyuwangi memiliki antusiasme tinggi pada pelaksanaan Festival lobster karena kegiatan ini pertama kali diselenggarakan di Indonesia. 

"Lobster Banyuwangi merupakan salah satu lobster yang diminati para eksportir karena kualitasnya. Melalui festival lobster ini, diharapkan muncul pembudidaya yang akan membudidayakan lobster sehingga akan meningkatkan kualitas lobster ekspor," tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama BPPP Banyuwangi juga akan membuat Lobster Centre, di mana lobster centre ini akan menjadi tempat eduwisata, riset, konservasi, budidaya, pelatihan dan penyuluhan. 

"Bagi anak-anak kita yang ingin menjadi pengusaha lobster, nantinya bisa belajar di Lobster Centre yang rencananya akan di bangun oleh KKP di Kabupaten Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendukung dan menyambut baik rencana ini dan mudah-mudahan bisa segera direalisasikan," kata Ipuk Fiestiandani.

Secara terpisah, Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), Sjarief Widjaja mengatakan, Festival Lobster sejalan dengan program prioritas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, khususnya dalam peningkatan sektor perikanan budidaya, salah satunya yaitu komoditas lobster. 

Selain itu juga sejalan dengan pengembangan kampung ikan yang tersebar di seluruh wilayah. Sjarief berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produksi lobster dan menumbuhkan diversifikasi usaha dari hulu ke hilir.

Sjarief menambahkan, penyelenggaraan Festival Lobster dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 melalui peningkatan produksi lobster baik dalam kegiatan penangkapan, budidaya, konservasi, pengolahan, dan eduwisata.

"Nantinya akan ada Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang fokus menyuplai lobster ukuran siap dibesarkan, lalu akan ada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang bergerak di usaha pembesaran lobster serta pakan, kemudian terdapat Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) yang mengolah lobster pascapanen agar meningkatkan nilai tambah, serta terdapat Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang berfokus pada upaya pelestarian agar produksi lobster terus berkelanjutan," papar dia.

"Selain itu, kelompok-kelompok ini juga dapat mengembangkan usaha sampingan di bidang eduwisata lobster. Lantaran lobster merupakan salah satu komoditas yang menjadi primadona sehingga terus dilakukan penelitian untuk pengembangannya,” demikian Sjarief menambahkan.