Dirjen Vokasi: SMK Tidak Ciptakan Tukang, Tapi Enterpreneur Yang Bisa Nukang

Dirjen Vokasi: SMK Tidak Ciptakan Tukang, Tapi Enterpreneur Yang Bisa Nukang
Tangkapan layar youtube penutupan FIKSI 2021.

MONITORDAY.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi secara resmi menutup kegiatan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2021 yang diselenggarakan oleh Puspresnas. FIKSI 2021 merupakan kegiatan perlombaan dalam bidang wirausaha bagi siswa/siswi SMA dan SMK se-Indonesia. 

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto berpesan agar tidak takut gagal dalam berwirausaha. Dia mencontohkan bahwa Mendikbudristek Nadiem Makarim pun tidak serta merta sukses saat berbisnis. 

"Mas Menteri pernah bercerita bahwa gojek bukan bisnis pertamanya. Karena pebisnis sukses biasanya tidak langsung sukses, namun pernah mengalami kegagalan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda manakala diikuti dengan inovasi," ujarnya kepada para peserta. 

Wikan menambahkan bahwa SMK bukanlah sekolah yang mencetak tukang. Namun menurutnya, SMK adalah pencetak enterpreneur yang juga bisa nukang. SMK pencetak leader yang juga bisa nukang. 

"Siswa-siswi SMK harus maju dan harus paham entrepreneurship. SMK bukan menciptakan tukang, SMK menciptakan calon entrepreneur yang bisa nukang, menciptakan pemimpin yang bisa nukang, kalaupun nukang harus punya cita-cita tinggi," tutur Wikan. 

Wikan kemudian mengingatkan bahwa kita tidak boleh terus menerus menjadi pasar bagi produk-produk dari luar negeri. Sebaliknya ke depan kita yang harus lakukan ekspansi dan menjadikan luar negeri sebagai pangsa pasar kita. 

"Saat ini Indonesia menjadi pasar dunia. Namun apakah Indonesia akan terus menjadi pasar? Kita harus melihat bahwa dunia adalah pasar kita. Kita tidak boleh terus menerus impor produk dari luar negeri. Misalnya gim, kita masih impor. Setiap tahun triliunan rupiah uang kita lari ke luar negeri," pungkasnya.