Diaspora Indonesia Didorong Turut Bela Tanah Air Melalui Sektor Kelautan

Diaspora Indonesia Didorong Turut Bela Tanah Air Melalui Sektor Kelautan
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono/(dok. KKP)

MONITORDAY.COM - Masyarakat Indonesia yang tengah berada di luar negeri, khususnya para diaspora yang berada di Amerika Serikat didorong untuk terus menyalakan semangat kebangsaan serta membela tanah air melalui sektor Kelautan dan Perikanan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam dialog virtual bertajuk "Satu Jam Bersama Sakti Wahyu Trenggono”, yang digagas oleh organisasi kemasyarakatan bernama Amerika Bersatu, Kamis (15/4/2021).

“Kita harus terus menumbuhkan rasa bela negara, memikirkan bagaimana Indonesia bisa maju, membawa nama Indonesia dengan berbagai cara, melalui aktivitas bisnis, salah satunya bisa diimplementasikan di sektor kelautan dan perikanan, jadi bukan sekedar jargon semata,” kata Menteri Trenggono.

Ada dua mandat dari Presiden Joko Widodo untuk sektor kelautan dan perikanan yaitu pengembangan perikanan budidaya dan membangun komunikasi dengan nelayan. Menteri Trenggono mengungkapkan, dua mandat tersebut diterapkan dalam tiga program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2021-2024.

"Pertama, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap, yang salah satu tujuannya adalah untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, kedua, Pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung oleh riset kelautan dan perikanan, dan yang terakhir Pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal," jelas dia.

Trenggono mengungkapkan, langkah nyata yang dilakukan KKP adalah mewujudkan kesejahteraan nelayan. Untuk program peningkatan PNBP dari sub-sektor perikanan tangkap, hasil program terobosan ini akan diturunkan kembali untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

“Salah satunya yang sudah kami skemakan adalah program jaminan sosial. Selama ini program jaminan sosial hanya meliputi asuransi kecelakaan dan kematian, ke depannya Insya Allah akan ada asuransi kesehatan dan jaminan hari tua untuk melengkapi dua asuransi sebelumnya. Perlindungan dan peningkatan kesejahteraan nelayan juga menjadi prioritas capaian KKP,” terang Menteri Trenggono.

Selain itu, KKP juga mengembangkan perkampungan nelayan. Tujuan dari program kampung nelayan maju untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya nelayan. Upaya ini dilakukan untuk mengubah kampung nelayan dari kesan miskin, kumuh dan kotor menjadi lebih maju.

 Langkah yang dilakukan KKP berupa bantuan sarana dan prasarana penataan kampung nelayan dengan memperbaiki fasilitas umum, penyediaan air bersih, pengolahan sampah dan pembenahan saluran air.

“Pembangunan kampung nelayan itu juga merupakan salah satu upaya untuk memperkuat pemulihan ekonomi masyarakat,” tegas Menteri Trenggono.

Terkait posisi Indonesia yang disebut sebagai negara eksportir rumput laut mentah (raw). Namun, raw tersebut diolah oleh pihak luar negeri menjadi nori, kemudian hasil olahan nori tersebut masuk Indonesia dan dijual dengan harga berlipat ganda, Menteri Trenggono menyampaikan bahwa rumput laut menjadi salah satu concern KKP, khususnya di proses hilirisasi.

“Pemerintah bisa berperan banyak pada produsen petani rumput laut agar bisa sejahtera, diperlukan pembangunan industri yang baik dan tepat, saya berharap pada investor dan sektor swasta, namun mereka juga memerlukan kepastian lingkungan, dan kita sedang proses usahakan itu, agar investor bisa yakin bekerja dengan kita,” ungkap Menteri Trenggono.

Sementara terkait aksi penenggelaman kapal terhadap keseimbangan alam (habitat) di lokasi, Menteri Trenggono menegaskan bahwa program ini masih berlanjut dan ini menjadi bentuk komitmen KKP dalam memberantas illegal fishing.

“Hanya saja memang tata cara penenggelaman sudah berbeda, tidak lagi diledakkan. Beberapa hanya dilubangi dan diberikan pemberat agar tenggelam ke dasar perairan, beberapa lainnya perlu dilakukan pembakaran. Ini tentu upaya meminimalisir dampak lingkungan. Satu hal yang justru positif dari metode penenggelaman tanpa diledakkan ini adalah bangkai kapal tersebut diharapkan akan menjadi rumah ikan,” jelasnya.

Menteri Trenggono juga menyampaikan untuk mengawasi laut Indonesia, KKP bersinergi dengan TNI AL, Bakamla dan juga Polri. Dengan kolaborasi itu, Menteri Trenggono yakin pengawasan menjadi lebih kuat. 

Disamping itu, KKP telah menambah dua lagi armada kapal pengawas sehingga saat ini totalnya ada 30 unit. Langkah ini sebagai upaya mengintensifkan pengawasan di daerah-daerah rawan, seperti di Laut Natuna Utara.