Di AS Erick Jajaki Kerjasama dan Inovasi Industri Film 

Di AS Erick Jajaki Kerjasama dan Inovasi Industri Film 
Erick Thohir dan beberapa eksekutif muda Amazon Studios/ net

MONITORDAY.COM - Potensi industri kreatif sangat besar. Baik dalam skala global maupun nasional. Termasuk diantaranya adalah industri perfilman. Amerika Serikat adalah salah satu pusat keunggulan industri film berskala internasional. Terutama film komersial yang membentuk ekosistem industri kreatif dunia.  

Dalam kunjungan ke Amerika Serikat bersama mantan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Wishnutama, Menteri BUMN Erick Thohir menjajaki kerjasama dalam pengembangan industri perfilman. Hal tersebut sangat penting bagi pertumbuhan pasar dan industri film Indonesia. Industri film nasional sangat memerlukan upaya terobosan agar dapat melakukan lompatan besar menjadi pemain kelas dunia. 

Erick berkunjung dan bertukar pikiran dengan Tim Amazon pekan ini sebagaimana diunggah dalam akun instagram pribadinya pada Minggu (29/2/2022). Hal terpenting yang Erick dapatkan adalah inovasi yang dikatakannya luar biasa. Inovasi tersebut dapat menciptakan revolusi dalam industri perfilman. 

Amazon Studios adalah pembuat dan distributor televisi dan film Amerika yang merupakan anak perusahaan dari Amazon. Produksinya fokus pada serial televisi. Amazon Studios juga mendistribusikan dan memproduksi film sejak akhir 2010. 

Disamping pilihan menonton di bioskop, melalui Amazon Prime Video penonton dapat menikmati layanan streaming video digital Amazon. Layanan over the top ini bersaing dengan Netflix dan Hulu.

“Sungguh produktif bisa berdiskusi dengan orang-orang hebat. Albert Cheng (COO Amazon Studios), Jason McIvor (Global Director Prime Video), Tong Leamer (Head Global Partner MKG) dan Nashon Davidai (Global Director BD & MKG). Mereka mempresentasikan inovasi luar biasa, dapat merevolusi industri perfilman.” kata Erick. 

Pada kesempatan itu, bersama Wishnutama, Erick mendapat kesempatan untuk melihat dari dekat inovasi revolusioner di studio dan perusahaan tersebut. Erick berkunjung ke The Culver Studio. 

“Saya juga berkunjung ke Culver Studios yang dibangun pada 1918, namun masih berdiri kokoh. Studio ini digunakan untuk memproduksi film Hollywood klasik. Sekarang menjadi home base untuk Amazon Studios.” ungkap Erick. 

Pada kesempatan lainnya Erick berdiskusi dengan sejumlah insan perfilman muda AS. Diantara pelaku industri film itu ada sejumlah perwakilan perusahaan raksasa Walt Disney yang karya-karyanya telah melegenda hingga ke Tanah Air.  

“Diskusi hangat dan inspiratif bersama perwakilan The Walt Disney Company: Jay Trinidad (SVP Disney+ Asia Pacific), Vineet Puri (Country GM Indonesia) dan Joe Welch (VP Global Public Policy), untuk kemajuan industri kreatif di Indonesia.” kata Erick

Selepas diskusi, melalui akun instagramnya Erick menyampaikan optimismenya. Ia menjadi salah satu pintu pembuka bagi kerjasama pengembangan industri kreatif di masa yang akan datang. 

“Saya yakin akan banyak kesempatan bagi anak bangsa untuk dapat mendunia, melalui karyanya. Anak muda Indonesia pasti bisa, “ pungkas Erick.