Dampak Positif Social Distancing dan Work From Home, Mulai dari Keluarga hingga Lingkungan Sekitar

Kebijakan social distancing dan work from home oleh pemerintah dinilai memiliki dampak positif di balik mewabahnya pandemi covid-19 di dunia, khususnya di Indonesia ini. Dampak positif itu dirasakan mulai dari hal-hal yang kecil hingga besar, bagi keluarga hingga lingkungan di sekitar kita.

Dampak Positif Social Distancing dan Work From Home, Mulai dari Keluarga hingga Lingkungan Sekitar
Memaknai positif social distancing dan work from home akibat pandemi covid-19/suara.com

Saat ini dunia sedang diguncangkan dengan adanya wabah salah satu virus jenis baru yaitu Corona Virus Desease pada akhir tahun 2019 (COVID-19) yang telah ditetapkan statusnya oleh organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) sebagai pandemi atau epidemi penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, antar negara bahkan antar benua di dunia.

Seperti yang diketahui bahwa virus ini ditularkan melalui kontak fisik yang saling berdekatan antar individu dengan media penularannya yaitu percikan cairan (bersin, batuk, dll) dari si pembawa (carrier) atau yang terjangkit virus COVID-19 yang mengontaminasi individu lain dengan cepat dan dapat juga melalui media udara. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan berbagai kebijakan supaya meminimalisasi kontak fisik, karena penularannya yang dapat melalui mulut, hidung, dan mata sehingga harapannya dapat memutus mata rantai penyebaran virus ini.

Kebijakan Social Distancing atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From Home (WFH) atau belajar, bekerja, dan beribadah di rumah oleh pemerintah, dinilai mampu memberikan dampak yang signifikan dalam penanganan COVID-19 ini. Beberapa dampak positif tersebut yaitu:

1. Quality time bersama keluarga yang semakin erat
Keluarga merupakan komponen kehidupan yang begitu dekat dan hangat. Tempat untuk kita khususnya para pekerja dalam melepas penat dan beban kerja atau tugas yang begitu bertubi-tubi dari atasan. Bagi yang memiliki buah hati atau si kecil, dapat memilki waktu lebih untuk bermain dan bercanda serta membantunya dalam mengerjakan tugas sekolah yang dikerjakan semuanya juga dari rumah. Oleh karena wabah virus ini, kita menjadi lebih sadar dan memperhatikan begitu berharga dan pentingnya setiap anggota keluarga yang kita miliki. 

2. Menjadi personal yang lebih baik
Sebelum mewabahnya virus ini, kita dapat dibilang masih kurang aware atau peduli dengan diri kita sendiri, khususnya dalam hal kesehatan baik tubuh maupun lingkungan sekitar atau rumah. Kebiasaan baik kini mulai menjadi kebiasaan kita, seperti rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah, konsumsi makanan dan minuman yang sehat, berjemur di bawah sinar matahari, berolahraga, dan lain sebagainya. Tentunya diharapkan kebiasaan baik ini tetap berlanjut setelah wabah virus ini selesai.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang termutakhir
Pandemi COVID-19 ini membuat banyak negara berupaya semaksimal mungkin untuk menanganinya dengan cepat, tepat, dan efektif sehingga tidak menimbulkan dampak yang semakin besar. Para ahli-ahli kesehatan, teknologi, dan lainnya maju bersama mencari solusi penanganan yang tepat. Pembangunan rumah sakit darurat dengan teknologi terbaru dan waktu pengerjaannya yang singkat terus dikembangkan. Pembuatan bilik desinfektan, penyemprotan desinfektan dengan bantuan drone, aplikasi-aplikasi pendukung lainnya dalam penanganan virus ini, dan lain sebagainya terus dilakukan. Tidak hanya itu, kini dalam dunia pendidikan, dengan memanfaatkan teknologi, pelajar dan tenaga pendidik mampu melakukan aktivitas belajar-mengajar dari jarak jauh tanpa perlu menempuh jarak ke sekolah.

4. Fasilitas-fasilitas umum menjadi lebih terpelihara
Akibat dari pemerintah memberlakukan kebijakan ini, banyak fasilitas umum yang semakin terawat, mulai dari tempat ibadah, berbagai moda transportasi, bandara, terminal, stasiun, jalan, gedung, dan fasilitas umum lainnya. Perawatan atau pemeliharaan ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi virus, menjaga kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan bagi para penggunanya, serta tentu guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini semain meluas.

5. Kualitas lingkungan menjadi lebih baik
Indeks kualitas udara di beberapa kota besar menunjukkan angka yang membaik dibandingkan beberapa waktu sebelumnya, khususnya yang paling signifikan dampaknya yaitu terlihat di Jakarta. Oleh karena kebijakan ini, semakin berkurang mobilitas kendaraan bermotor yang merupakan salah satu sumber pencemaran udara melalui emisi yang dikeluarkan. Salah satu yang dapat dilihat secara nampak oleh mata perubahannya yaitu jarak pandang dan kecerahan langit yang membaik. Berdasarkan catatan harian kompas, pada 22 November 2019, indeks kualitas udara Jakarta mencapai 157 dan membawanya berada pada peringkat 11 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota besar lainnya di dunia. Tentu tidak semua parameter pencemaran mengalami penurunan, karena tetap beroperasinya sumber pencemar lainnya seperti pabrik-pabrik.

6. Semangat gotong-royong menolong sesama
Rasa empati seseorang akan muncul ketika melihat orang lain sedang dalam kesusahan dan meyakini bahwa kita mampu dan tergerak untuk menolongnya. Hal tersebutlah yang saat ini kita lihat dan rasakan. Ketika permasalahan lain muncul akibat wabah virus ini, ketika orang lain tidak bisa bekerja di rumah, ketika perekonomian maupun kondisi sosial mengalami keterpurukan, banyak pihak dengan kemampuan yang dimilikinya untuk ikut memecahkan masalah tersebut. Keterbatasan baju APD (Alat Pelindung Diri) bagi para tim medis sebagai garda terdepan, membuat banyak sukarelawan yang membuatkan baju APD tersebut, tidak terkecuali Desainer ternama Indonesia, Anne Avantie. Pembuatan dan pembagian masker atas kelangkaannya di pasar pun juga turut andil. Aksi penggalangan dana dari berbagai kalangan artis, pejabat, pengusaha, dan lain sebagainya pun tidak kalah tertinggal. Semangat menolong sesama ini tidak hanya ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia saja, bahkan masyarakat dunia pun juga melalui bantuan antar negara untuk menangani pandemi COVID-19 ini, seperti yang dilakukan salah satu Pengusaha sukses di dunia, Jack Ma yang meberikan bantuan alat-alat kesehatan kepada Pemerintah Jawa Barat.

Virus ini pada dasarnya dapat disembuhkan, tentunya dengan cara-cara yang telah disosialisasikan oleh pemerintah melalui anjuran-anjuran kesehatannya. Hal positif lainnya yang bisa kita maknai yaitu sikap saling percaya dan pemikiran yang positif. Dengan begitu, setiap permasalahan yang dihadapi, dapat terselesaikan dengan baik. Seperti pepatah mengakatan bahwa "hati yang gembira adalah obat", maka dengan begitu, tubuh kita juga akan menstimulus hal-hal positif atau baik lainnya dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.