Curi Perhatian, Kapal Perang Australia Berlabuh di Tanjung Benoa Bali

MONITORDAY.COM - Kehadiran kapal perang angkatan laut Australia, HMAS ANZAC di Pelabuhan Tanjung Benoa Bali mencuri perhatian publik. Tidak hanya itu, Jepang juga ikut bersama dengannya, seolah membawa pesan khusus.
Namun sesungguhnya, kapal perang Negeri Kangguru itu telah membantu 19 anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di KM Bandar Nelayan. Kabarnya, Kapal mereka mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di Samudera Hindia sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth, Australia atau 1.520 mil laut sebelah barat daya Benoa Bali.
Demikian disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat (21/5/2021).
Tampak salah satu penumpang, ketika menginjakkan kaki di pelabuhan, ia langsung bersujud syukur dan mengucapkan syukur kepada Yang Maha Kuasa, masih diberikan keselamatan.
Kedatangan HMAS ANZAC di perairan Indonesia disambut KRI Yos Sudarso dan selanjutnya dilakukan pemindahan ABK dari kapal ke kapal (ship-to-ship) ke KRI Escolar tanpa kendala.
Debarkasi para ABK WNI itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan pelaksanaan disinfektasi dan tes usap antigen kepada para ABK.
Kesembilan belas ABK Indonesia tersebut dinyatakan negatif COVID-19 dan akan menjalani karantina kesehatan selama 5 hari dan diwajibkan pula menjalani 2 kali tes reaksi berantai polimerase (PCR).
Kepulangan 19 ABK itu melengkapi kepulangan satu ABK lainnya yang sempat dirawat di Perth, Australia, yang telah dipulangkan malam sebelumnya melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Kemudian para nelayan tersebut diserahterimakan dari Konsul Jenderal Australia di Bali kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha.
Keberhasilan penyelamatan dan repatriasi para ABK Indonesia itu merupakan hasil dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.
Apresiasi juga diberikan kepada pihak Jepang yang turut membantu upaya penyelamatan.