Cuaca Ekstrem Tewaskan Lebih Dari Setengah Juta Ekor Ternak Di Mongolia Selama 2 Bulan

MONITORDAY.COM - Cuaca dingin ekstrem, yang dikenal sebagai dzud di Mongolia, menewaskan total 540.400 ekor ternak di seluruh negara tersebut dalam dua bulan pertama tahun ini, meningkat tiga kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, tunjuk data yang dirilis Kantor Statistik Nasional (National Statistics Office/NSO) negara itu pada Kamis (18/3/2021).
Dzud merupakan istilah dalam bahasa Mongolia untuk mendeskripsikan musim dingin ekstrem yang terjadi setelah musim panas kering dan menyebabkan banyak ternak mati akibat kelaparan atau kedinginan.
Lebih dari separuh dari seluruh 21 provinsi di Mongolia saat ini mengalami dzud atau kondisi nyaris dzud, menurut Kementerian Pangan dan Pertanian negara tersebut. Sekitar 85 persen ternak yang mati adalah kambing dan domba, lanjut NSO.
Peternakan menjadi tulang punggung bagi perekonomian negara yang terkurung daratan ini karena hampir 40 persen dari penduduknya yang masih hidup nomaden bergantung pada peternakan untuk mata pencaharian. Mongolia mencatatkan 67,1 juta ekor ternak pada akhir 2020, ungkap NSO.
Ribuan penggembala kehilangan ternak mereka hampir setiap tahun karena dzud. Pada 2016, lebih dari 1 juta hewan peternakan mati akibat kondisi cuaca.