CIPS: Pemerintah Perlu Pertimbangkan Opsi Impor Bawang Putih

CIPS: Pemerintah Perlu Pertimbangkan Opsi Impor Bawang Putih
Foto: Unsplash

MONITORDAY.COM - Pemerintah perlu mempertimbangkan opsi untuk melakukan impor bawang putih guna menekan harga komoditas tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Felippa Ann Amanta dalam pernyataan yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu (23/1/2021). 

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, kata Felippa, kenaikan harga bawang putih sebetulnya sudah terlihat sejak pertengahan 2020.

Felippa memaparkan, harga bawang putih rata-rata Rp 23.600 per kilogram pada Juli 2020 dan meningkat menjadi Rp 23.850/kg di bulan berikutnya dan kembali naik cukup banyak menjadi Rp 26.550/kg di bulan September, hingga Rp28.750/kg pada Desember, serta menjadi Rp28.350/kg pada awal tahun 2021.

Menurut Felippa, pergerakan harga di pasar sudah cukup menunjukkan sejauh mana ketersediaan bawang putih di pasar.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa total kebutuhan bawang putih nasional sebesar 591.596 ton, sedangkan produksi dalam negeri hanya berjumlah sekitar 59.032 ton.

"Bawang putih memang susah ditanam di Indonesia karena faktor iklim dan geografis, sehingga produksi dalam negeri tidak bisa optimal. Sementara itu, menjelang Hari Raya Imlek, Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, tentu akan terjadi peningkatan permintaan bawang putih di pasar," papar Felippa.

Disisi kesenjangan antara jumlah produksi dan kebutuhan tidak segera dipenuhi, lanjut Felippa, hampir dapat dipastikan kalau harganya akan kembali meningkat.

“Mengantisipasi siklus yang biasanya cenderung berulang, pemerintah idealnya sudah dapat memperkirakan kapan tindakan impor perlu dilakukan," imbuh Felippa.

Oleh karena itu, Felippa mengatakan perlu adanya ketersediaan data yang akurat dan pemantauan harga, evaluasi terhadap proses pengajuan impor juga perlu dilakukan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) mencari solusi terhadap komoditas pangan impor seperti bawang putih, gula, jagung, hingga kedelai.

"Saya sampaikan urusan barang-barang ini harus diselesaikan, urusan bawang putih, gula, jagung, kedelai, dan komoditas lain yang masih impor tolong jadi catatan dan segera dicarikan desain yang baik agar bisa kita selesaikan," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (11/1/2021).