CEO Microsoft Serang Apple

MONITORDAY.COM - Microsoft baru saja merilis Windows 11 dan beberapa fitur barunya dalam event virtual. Dipenghujung acara, CEO Microsoft Satya Nadella ternyata sempat menyerang Apple.
Saat sambutan penutupnya, Nadella menyebutkan Windows 11 menjadikan Microsoft perusahaan yang berbeda karena menawarkan platform yang terbuka, bukan seperti Apple.
"Saat ini dunia membutuhkan platform yang lebih terbuka, yang memungkinkan aplikasi untuk menjadi platform," kata Nadella sebagaimana dikutip redaksi dari CNBC, Jumat (25/6/2021).
Pernyataan itu dilontarkan Nadella saat Apple sedang mendapatkan pengawasan ketat dari pemerintah Amerika Serikat dan terus dikritik oleh perusahaan lain, sebab kebijakan di App Store yang dianggap merugikan developer.
Diketahui, kebijakan App Store melarang developer memasang aplikasi yang terlihat seperti toko aplikasi pesaing, diantaranya aplikasi yang berisi tautan untuk mengunduh banyak aplikasi lainnya.
Pada tahun lalu, Apple juga melarang Microsoft memasang aplikasi xCloud yang memungkinkan pengguna mengakses beberapa video games berbasis cloud di iOS. Sedangkan aplikasi itu sudah tersedia di Google Play Store.
Apple juga mengambil komisi sebesar 30% dari transaksi yang dilakukan di aplikasi, misalnya untuk biaya berlangganan atau pembelian di aplikasi. Usai dikritik, Apple menurunkan biaya komisinya menjadi 15% untuk developer kecil dengan pendapatan tahunan kurang dari USD 1 juta.
Apabila Apple dikenal dengan ekosistemnya yang tertutup, Microsoft malah melakukan hal sebaliknya. Dengan Windows 11, Microsoft mengenalkan kebijakan baru di Windows Store yang diklaim Nadella bisa memberikan kesempatan lebih besar bagi developer.
Misalnya, developer bisa memilih sistem pembayaran non-Microsoft di aplikasinya. Dengan kebijakan ini, developer bisa membawa pulang semua pendapatan dari transaksi di aplikasi tanpa perlu membayarkan komisi kepada Microsoft.
Nantinya, jelas Nadella, pengguna Microsoft juga tetap bisa mengunduh aplikasi dan game dari toko aplikasi non-Microsoft, seperti dari Epic Games dan Valve. Lalu, Microsoft juga menggandeng Amazon Appstore untuk menyediakan aplikasi Android yang bisa diakses di Windows 11.
"Windows menyadari bahwa tidak ada komputasi pribadi tanpa agensi pribadi," ungkapnya.
"Komputasi pribadi membutuhkan pilihan. Kami ingin menghapus batasan yang kadang masih ada saat ini dan menyediakan pilihan dan koneksi," pungkas Nadella.