Cadangan Devisa Negara dalam Posisi Tertinggi Sepanjang Sejarah

Cadangan Devisa Negara dalam Posisi Tertinggi Sepanjang Sejarah
Gedung Bank Indonesia/ net

MONITORDAY.COM - Perekonomian global sangat terdampak pandemi. Secara bersama-sama komunitas keuangan internasional berupaya menggerakkan kembali sektor finansial termasuk likuiditas global. Salah satu langkah yang diambil otoritas keuangan internasional (IMF) adalah memperkuat cadangan devisa Indonesia. Juga beberapa negara lainnya. 

Menurut Bank Indonesia (BI) posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 tercatat sebesar 144,8 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2021 sebesar 137,3 miliar dolar AS. 

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Dalam arti lebih sederhana, cadangan devisa adalah aset yang disimpan pada cadangan oleh bank sentral dalam mata uang asing. Di Indonesia aset tersebut disimpan oleh Bank Indonesia. Ini menjadi salah satu indikator penting bagi perekonomian nasional. 

Hal ini terkait kredibilitas kebijakan moneter dan creditworthiness suatu negara. Kita dapat membeli atau membayar barang-barang yang kita impor. Dengan kemampuan membayar impor hingga sekira 9 bulan ke depan bukan berarti kita bisa jor-joran. Impor harus ditujukan pada barang-barang modal dan bahan baku yang dapat menunjang ekspor. Industri yang memberi nilai tambah harus mampu memutar modal dan bahan baku untuk menghasilkan barang-barang yang laku di pasar internasional.  

Kita pegang uang cukup salah satunya karena ekspor kita jalan. Atau setidaknya impor kita tak terlampau banyak. Karena cadangan devisa negara diperoleh dari kegiatan perdagangan antar negara yang dikenal dengan kegiatan ekspor dan impor. Cadangan devisa memiliki peran penting dalam mengurangi fluktuasi nilai tukar dan mendorong kemajuan ekonomi suatu negara.

Nilai tukar Rupiah juga akan relatif menguat seiring meningkatnya cadangan devisa negara. 
Hal ini menjadi indikator moneter yang sangat penting untuk menunjukkan kuat atau lemahnya fundamental perekonomian suatu negara. Selain itu, cadangan devisa juga berpengaruh dalam tercapainya stabilitas moneter dan perekonomian makro suatu negara.

Komponen Cadangan devisa dapat berbentuk seperti emas moneter (monetary gold) Emas Moneter adalah persediaan emas yang dimiliki oleh otoritas moneter berupa emas batangan dengan persyaratan internasional tertentu (London Good Delivery/LGD). 

Yang membuat kenaikan cadangan devisa kita hari ini adalah Special Drawing Rights (SDR) Komponen ini dalam bentuk alokasi dana dari Dana Moneter Internasional (IMF) merupakan suatu fasilitas yang diberikan oleh IMF kepada anggotanya. Fasilitas ini memungkinkan bertambah atau berkurangnya cadangan devisa negara-negara anggota. Tujuan diciptakan SDR adalah dalam rangka menambah likuiditas internasional. 

Komponen lainnya adalah Valuta asing (foreign exchange) terdiri dari tagihan lainnya. Dan pengelolaan cadangan devisa yang baik berasal dari pasar finansial global maupun dari masalah yang timbul karena sistem keuangan dalam negeri dapat meningkatkan ketahanan ekonomi.