Bupati Cianjur Resah Adanya Kawin Kontrak, Padahal Hanya Modus Hasrat Seks

MONITORDAY.COM - Bupati Cianjur secara dadakan membuat peraturan tentang Pencegahan Kawin Kontrak, dengan alasan memperjuangkan harkat derajat perempuan dan anak.
Herman Suherman selaku Bupati merasa tidak terima, perempuan di Puncak Cipanas hanya jadi obyek pria timur tengah dengan imbalan uang dan berdalih kawin kontrak meskipun sebenarnya hanya hasrat seks saja.
Hal tersebut saat ini perlu disikapi oleh pemerintah, karena fenomena kawin kontrak ini umumnya dilakukan para wisatawan timur tengah dengan warga lokal.
Perbup itu sendiri memang belum memuat larangan dan baru memuat ketentuan-ketentuan soal apa yang bisa dilakukan dalam mencegah kawin kontrak.
"Nanti soal sanksi di perda. Perbup ini jadi dasar bagi semua untuk bergerak agar tidak ada praktik kawin kontrak," ujar Herman, Senin (21/6).
Wabup Cianjur Tb Mulyana Syahrudin mengatakan, Perbup tentang Pencegahan Kawin Kontrak ini didukung sejumlah organisasi perempuan dan juga aktivis perempuan.
“Sudah selayaknya Perbup tentang Pencegahan Kawin Kontrak ini untuk disosialisasikan pada masyarakat agar diketahui dan dipatuhi, karena semua ini untuk kebaikan semua, terutama kaum perempuan,” imbuhnya.
Wabup juga menyatakan, Perbup tentang Pencegahan Kawin Kontrak ini merupakan bagian dari 100 hari kerja.