Buntut Normalisasi, Turis Israel Semakin Bebas di UEA

Buntut Normalisasi, Turis Israel Semakin Bebas di UEA
Usai normalisasi dengan Israel, UEA semakin bebas

MONITORDAY.COM - Sejak resmi menjalin hubungan diplomatik, Uni Emirat Arab membolehkan warga Israel memasuki negaranya. 

Diberitakan dari Middle East Monitor, Selasa (5/1/2020) bahwa Otoritas UEA memanjakan Turis Israel dengan berbagai kelonggaran kebijakan, mulai dari penyelundupan ganja hingga pesta sex. 

Banyak Turis Israel sehabis plesir dari UEA menceritakan pengalamannya tentang kehidupan malam dan seks di Dubai.

Mereka menggambarkan Dubai sebagai Las Vegas di Timur Tengah. Khususnya terkait praktik prostitusi dan perdagangan seks yang tidak sesuai dengan ajaran negara Muslim Arab.

Mereka mengaku membawa barang haram ke UEA, meskipun undang-undang narkoba diberlakukan ketat di sana.

Seorang warga Israel yang mengaku menyelundupkan narkoba ke Dubai mengatakan kepada media Israel Channel 12 bahwa dia tidak khawatir akan ditangkap.

"Yang kami lakukan hanyalah menyelundupkan ganja dan mariyuana untuk merayakan [Malam Tahun Baru] dan mabuk," ujar salah satu dari mereka yang tak mau menyebutkan namanya.

Menurut seorang penduduk Israel di Dubai, meningkatnya jumlah warga yang mengunjungi Dubai membuat mereka berpikir bahwa mereka berada di rumah dan dapat melakukan apapun di sana.

Sekitar 50.000 orang Israel telah mengunjungi UEA sejak perjanjian normalisasi ditandatangani pada September tahun lalu.

Pria-pria Israel dilaporkan berangkat ke Dubai dengan pemikiran prostitusi. Mereka menghabiskan waktu berpindah dari satu wanita ke wanita lain.

Sementara Otoritas UEA tak menggubris perilaku turis asal negeri yahudi untuk menghabiskan waktu di Dubai dengan tujuan seksual.

Orang yang terlibat dalam bisnis kotor di Dubai yakin Dubai telah menjadi rumah bordil terbesar di dunia dengan hotel pantainya yang besar dan mewah.

Ia mencontohkan, pada sore hari, puluhan perempuan duduk di kursi warna-warni di luar restoran dan bar di sekitar kompleks.

"Alkohol, gadis-gadis dan pesta seks, mereka memilih apa pun yang mereka suka di iPad atau ponsel," kata seorang warga Israel.

"Semuanya terbuka, seperti menu dengan topping pizza. Ada juga kartu yang menawarkan layanan prostitusi mobil di Dubai, terutama dengan gadis-gadis keturunan Eropa Timur yang menjadi pekerja seks di Dubai. Layanan semacam itu seharga 1.000 dirham." tambah warga Israel itu. 

Turis Israel mengungkapkan bahwa hotel Dubai menampung pelacur dari seluruh dunia, termasuk Brasil, Rusia, Peru dan Bolivia, dengan harga lebih dari $700 semalam.

Orang Israel pergi ke Dubai seperti mereka datang ke Bukares atau Thailand. Hanya saja di Dubai harganya jauh lebih tinggi dan pelacur ditemukan di mana-mana.

Perubahan signifikan terjadi di Dubai saat ini, Turis Israel mengatakan negara yang pernah bermusuhan dengan negeri merekan itu kini menjadi tujuan utama mereka. Bagi mereka lebih mudah bepergian ke Dubai daripada ke Rumania, meskipun biayanya lebih mahal.

UEA memang telah melonggarkan syariat Islam yang telah diterapkan bertahun-tahun.

Negara Teluk kaya minyak itu mengumumkan telah mendekriminalisasi alkohol dan bunuh diri pada 7 November.

Namun sanksi hukum akan diberikan bagi yang mengonsumsi minuman keras atau menyajikan, menjualnya kepada seseorang yang berusia di bawah 21 tahun. Juga kepada mereka yang membeli minuman keras atas nama seseorang yang berusia di bawah 21 tahun.

Pemerintah UEA juga melonggarkan aturan tentang pasangan yang belum menikah dan tinggal satu atap, atau kumpul kebo, yang selama ini tergolong sebagai tindak kejahatan.

Akan tetapi pelonggaran itu hanya berlaku khusus bagi ekspatriat atau warga negara asing yang bermukim di UEA, dan tidak berlaku bagi warga setempat.

Dalam beberapa tahun terakhir, UEA telah mengadopsi pendekatan yang semakin liberal guna menarik semakin banyak ekspatriat dan mempertahankan yang sudah menetap di sana.