Bilal : A New Breed of Hero, Kisahkan Pejuang Kebebasan dan Persamaan
Meski bukan film reliji, pesan yang kuat dan penggarapan animasinya layak kamu jadikan referensi

Film Bilal : A New Breed Of Hero mengisahkan sosok Bilal bin Rabah, budak kulit hitam di abad ke-7, yang dimerdekakan dan menjadi salah satu penganut Islam pertama yang mendampingi Nabi Muhammad. Dalam perjalanannya, Bilal menjadi pengumandang azan pertama Islam.
Meski demikian, film ini bukan muncul sebagai film religi, maksudnya agar bisa menjangkau penonton di luar Timur Tengah. Religius atau tidak film ini tetap menjadi tantangan besar saat tayang di Amerika Serikat.
Film bergenre aksi petualangan animasi 3D yang diproduksi oleh Barajoun Entertainment yang berbasis di Dubai ini disutradarai oleh Ayman Jamal dan Khurram H. Alavi. Produksi film animasi ini dikabarkan menghabiskan dana 30 juta dolar.
Trailer Film ini baru dirilis di Amerika Serikat pada 15 Januari lalu, bertepatan dengan Hari Martin Luther King Jr. Alasannya, perjuangan Martin Luther King untuk membangkitkan kaumnya dari penindasan dan diskriminasi rasial, dinilai sejalan dengan pesan yang ditampilkan dengan film ini.
Sebenarnya, di wilayah Timur Tengah seperti Irak, Bahrain, Lebanon, dan Yordania, film ini telah dirilis hampir dua tahun yang lalu, tepatnya pada September 2016. Namun, film ini baru ditayangkan di wilayah Kanada dan Amerika Serikat pada 2 Februari lalu.
Setelah di Amerika dan Kanada, film ini rencananya akan diputar di Vietnam, Filipina, Korea Selatan, Austria, Bangladesh, dan sejumlah negara Eropa. Namun,belum ada informasi hingga saat ini, apakah film ini akan ditayangkan di Indonesia atau tidak.
Sebelumnya, beberapa di antara mereka di timur tengah, menilai film ini menghina dan keluar dari konteks Islam. Akan tetapi, kemudian ada yang berpendapat, kontroversi ini trik agar 'Bilal' mendapat sorotan publik lebih banyak. Karena sebelumnya, film ini pernah diputar di Ajyal Film Festival di Qatar, dan tanpa insidenapapun.
Produser film sendiri mengatakan bahwa film 'Bilal' dibuat berdasarkan kisah nyata, akan tetapi tidak mengacu pada sejarah utuh sosok Bilal mengingat akan adanya potensi melenceng dari sejarah agama Islam.
Pejuang Kebebasan dan Persamaan
Film yang mengisahkan Sahabat Nabi Muhammad ini, seperti dilansir variety.com, lebih menonjolkan sisi sosial dan keadilan. Kisahnya berisi perjalanan seoarang manusia yang memperjuangkan kebebasan dan persamaan.
Kisahnya dimulai pada akhir abad keenam, ibu Abyssinian yang penuh kasih dibantai oleh perampok jahat saat anak-anaknya lahir yaitu Bilal dan Ghufaira. Sang perampok membawa kekak beradik Billal dan Ghufaira ke Mekah, di mana mereka dijadikan budak oleh saudagar kaya, Umayya bin Safyan.
Di Makkah, Billal dijadian budak hingga dewsa. Saat dewasa, Billal bertemu dengan Hamzah, dan mengatakan kepada Billal bahwa tidak ada yang terlahir di dunia ini sebagai budak. Billal terinspirasi oleh perkataan Hamzah bahwa dirinya juga terlahir bukan sebagai budak. Billal mendapati dirinya memiliki kembali martabatnya.
Dengan ajaran kesetaraan, anti-diskriminasi yang dibawa oleh Nabi, Billal menggabungkan kekuatan dengan para pengikut Nabi untuk berperang melawan orang-orang jahat.