Bidik Menteri Tak Lincah, Pengamat Nilai Nyali Presiden Kembali diuji

Presiden Joko Widodo (Jokowi)  kembali diuji untuk membidik  beberapa menteri yang tak lincah.

Bidik Menteri Tak Lincah, Pengamat Nilai Nyali Presiden Kembali diuji
Kabinet Presiden Jokowi Jilid II

MONITORDAY.COM - Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai nyali Presiden Joko Widodo (Jokowi)  kembali diuji untuk membidik  beberapa menteri yang tak lincah.

Hendri menyoroti kemarahan Jokowi kepada sejumlah menteri yang tidak bisa memecahkan masalah terkait Covid-19.

"Sebab Covid-19 itu kan kesehatan, jadi memang kesehatan kena kopi pahit itu pasti." ujarnya kepada awak media, rabu (1/7/2020)

Selain itu, posisi mendikbud dan menteri agama juga tak lepas dari fokus Presiden. Hendri memandang performak ke-2 menteri ini kurang maksimal dan melahirkan banyak kebijakan yang berdinamika. Artinya, selalu dipertanyakan publik. 

Meski begitu, ujar Hendri, Presiden juga dilema merombak susunan kabinet mengingat pengaruh dibalik perombakan ini juga berdampak serius. Namun  sosok yang akan mengisi wajah baru di pos-pos menteri adalah kalangan profesional dan bukan dari partai. 

Publik lagi-lagi bertanya kepada Presiden, tutur Hendri, Apakah Presiden berani menggeser kader partai partai dari kabinetnya? Tampaknya, partai-partai tertentu kini mulai bermanuver untuk memastikan kader terbaiknya tidak diganti. 

Selain itu, Hendri memprediksi Jokowi tak akan me-reshuffle Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Alasannya, kata dia, sosok Ketua Umum Partai Gerindra itu akan memiliki dampak yang besar jika sampai di-reshuffle oleh Jokowi.

"Pak Prabowo Subianto juga bertahan saya rasa. Karena kalau sampai Pak Prabowo di-reshuffle, impact kepada Jokowi akan besar nanti," ulasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju bekerja lebih keras di masa pandemi Covid-19.

Selain Prabowo, Basuki dan Erick Tohir tetap menduduki singgasana mereka sebagai Menteri.  Basuki dinggap sebagai God Father infrastruktur yang dielu-elukan Jokowi. Sementara,  Erick dianggap paling moncreng melakukan terebosan di BUMN, sehingga posisinya dibilang sangat aman. .