Berang dengan Pembajakan, Maersk Desak Militer Perangi Perompak

MONITORDAY.COM - Aslak Ross, Kepala Standar Maritim di perusahaan raksasa Denmark, Maers sangat muak dan berang dengan serangan bajak laut terhadap armadanya di lepas pantai Afrika barat.
Raksasa pengapalan global Maersk menuntut angkatan laut negaranya melakukan misi utama untuk mengawasi rute maritim yang vital namun berbahaya itu.
Seruan untuk bertindak muncul setelah dua dari kapal perusahaan Denmark itu diserang oleh bandit di Teluk Guinea dalam waktu satu bulan pada pergantian tahun.
Daerah tersebut merupakan rute pengiriman utama yang membentang dari Senegal ke Angola, tetapi telah diganggu oleh pembajakan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Biro Maritim Internasional (IMB), penculikan bersenjata terhadap pelaut mencapai rekor tertinggi pada tahun 2020.
"Tahun 2021, kita tidak boleh memiliki pelaut yang takut berlayar ke mana pun karena pembajakan, ini bukan zaman pembajakan," kata Ross, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (6/3/2021).
Maersk menginginkan misi internasional yang serupa dengan operasi angkatan laut yang telah dikerahkan Uni Eropa di Teluk Aden, di lepas Afrika Timur, sejak 2008 dan yang telah mendapat kredit dengan penurunan tajam pembajakan di sana.
"Solusinya adalah meminta komunitas internasional mendukung misi dalam jangka pendek," ujar Ross.