Belanja Kemendikbudristek Baru Rp 2 T , Presiden Ucap "Hati-Hati"

MONITORDAY.COM - Presiden Jokowi mengaku geram dengan sejumlah Kementerian termasuk Kepala Daerah yang masih minim membeli produk dalam negeri.
Salah satunya, Kemendikbudristek yang membelanjakan produk dalam negeri baru mencapai Rp. 2 T. Pasalnya Kemendikbudristek yang memiliki anggaran belanja hingga 29 T.
Hal ini ditegaskan Jokowi di aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang diselenggarakan di Nusa Dua Bali, Jum'at (25/3/2022).
" Tadi pagi saya cek baru 2 T, ini kelihatannya ada yang gak semangat di dalamnya Kementerian, hat-hati," ujarnya dipantau dari kanal YouTube sekretariat presiden.
Jokowi juga menyoroti usulan pembelian mulai dari bangku, kursi termasuk laptop juga diimpor. Faktanya, semua barang yang diusulkan ini sudah bisa dibuat oleh dalam negeri.
"kita sudah bikin semuanya, jangan diteruskan nantinya bila dikerjakan, tambahan pertumbuhan akan ada di depan mata,"
"Saya minta dan saya nggak bau ditawar-tawar lagi urusan 400 triliun di Mei 2022 ini segera kita dorong UKM-UKM di daerah itu masuk ke E-Katalog.Masukkan sebanyak-banyaknya," tambah Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan sempat menyampaikan bahwa masih banyaknya produk impor yang lalu-lalang di Indonesia menjadi permasalahan utama terhambatnya produk dalam negeri (PDN).
“Momen sekarang ini kita betul dorong, jadi tidak boleh kita impor agar kita bisa produksi sendiri. Harus dibasmi orang-orang yang masih bermain-bermain di sini, khususnya untuk produk TIK yang masih rendah jika dibandingkan dengan produk impor,” ungkap Luhut.
Untuk itu, pemerintah pun menyediakan anggaran sebesar Rp 17 triliun hingga 2024 untuk pengadaan produk TIK. Dengan begitu diharapkan pada beberapa tahun mendatang, produk buatan anak bangsa menjadi yang paling banyak digunakan di sektor pendidikan.
“Tujuan utama TIK dalam negeri di bidang pendidikan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan sebesar Rp 17 triliun sampai 2024, selama 4 tahun ke depan kita akan belanjakan segitu banyak. Kita mau secara bertahap,” terang dia.
Ia membeberkan, untuk anggaran 2021, total kebutuhan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikbud) serta pemerintah daerah (pemda) untuk pengadaan laptop sebanyak 431.730 unit atau sekitar Rp 3,7 triliun.
“Terdiri dari 189.165 unit melalui APBN 2021, 242.565 unit Rp 2,4 triliun melalui DAK fisik pendidikan. Saat ini juga telah dilakukan tandatangan kontrak atas penggunaan PDN senilai Rp 1,1 triliun,” pungkasnya.