Beginilah Ciri Gejala yang Dialami Pasien Omicron

MONITORDAY.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian Omicron B.1.1.529 sebagai Variant of concern (VOC) pada Jumat (26/11/2021). Dalam hal ini, WHO hanya butuh waktu dua hari usai kasusnya ditemukan di Afrika Selatan (Afsel) pada Rabu (24/11/2021).
Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), Dr Angelique Coetzee mengungkapkan, orang-orang yang telah terinfeksi Covid-19 varian Omicron tidak mengalami sakit yang parah. Meski demikian, ia menegaskan penelitian varian ini masih pada tahap yang sangat awal.
"Pasien kebanyakan mengeluhkan badan pegal-pegal dan lelah, lelah yang luar biasa dan kita melihatnya pada generasi muda, bukan pada orang tua," sebut Dr Angelique dilansir dari Saudi Gazette, Senin (28/11/2021).
Dikatakan Dr Angelique, dirinya pertama kali waspada akan kemungkinan munculnya varian baru Corona ketika para pasien mulai berdatangan di tempat praktiknya di Pretoria awal November dengan gejala-gejala yang 'tidak biasa'.
Gejala tak biasa tersebut di antaranya remaja dari latar belakang dan etnis berbeda mengalami kelelahan yang intens dan seorang bayi berusia 6 tahun dengan detak jantung yang tinggi. Namun tidak ada dari pasien Dr Angelique yang mengalami kehilangan indera penciuman.
"Gejala yang mereka alami sangat berbeda dan ringan dari pasien yang selama ini saya rawat," sebut Dr Angelique.
Dr Angelique dilaporkan menjadi dokter Afrika Selatan pertama yang memberi tahu pihak berwenang tentang pasien terinfeksi varian baru B.1.1.529 pada 18 November lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun dari beberapa media, Dr Angelique khawatir, varian tersebut mungkin akan memiliki efek buruk terhadap orang tua dengan komorbid seperti penyakit jantung atau diabetes.
Terlebih, Omicron telah diklasifikasikan sebagai "varian yang diperhatikan" oleh WHO. Pusat Pengendalian Penyakit Eropa telah menyatakan keprihatinan serius bahwa jenis baru dapat secara signifikan mengurangi efektivitas vaksin yang tersedia dan meningkatkan risiko infeksi ulang.
Merespon kabar tersebut, banyak pemerintah di seluruh dunia telah menangguhkan penerbangan penumpang dari beberapa negara Afrika Selatan, termasuk Botswana, Lesotho, Mozambik, Namibia, Zimbabwe, Afrika Selatan, dan Swaziland.