Banggar DPR Optimis Ekonomi Indonesia 2019 Bergerak Positif di Tengah Perlambatan Ekonomi Global
Iskandar Dzulkarnain Syaichu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menilai perekonomian semester I Indonesia 2019 masih positif di tengah perlambatan kinerja ekonomi di negara maju. Hasil positif ini ditunjang permintaan domestik yang mampu mengkompensasi kinerja ekonomi Internasional.

MONITORDAY.COM - Iskandar Dzulkarnain Syaichu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menilai perekonomian semester I Indonesia 2019 masih positif di tengah perlambatan kinerja ekonomi di negara maju. Hasil positif ini ditunjang permintaan domestik yang mampu mengkompensasi kinerja ekonomi Internasional.
Politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memaparkan laporan Panja Perumus Kesimpulan Realisasi Pelaksanaan APBN tahun 2019 bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7).
“Hasil positif ini ditopang oleh permintaan domestik yang mampu mengkompensasi turunnya kinerja perdagangan internasional. Kuatnya permintaan domestik tidak terlepas dari keberhasilan menjaga tingkat inflasi dan daya beli masyarakat serta realisasi berbagai program pemerintah yang telah diagendakan dalam APBN,” papar Iskandar.
Banggar pun memahami melemahnya perekonomian negara maju, terutama Amerika Serikat, Eropa dan Tiongkok yang antara lain sebagai dampak dari kebijakan proteksionisme dan perang dagang serta ketidakpastian implementasi brexit di Eropa, juga berimbas pada iklim ekonomi dan pelaksanaan APBN 2019.
Legislator dapil Jawa Timur X juga membahas hal minimnya alokasi anggaran Program Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada pagu indikatif Kementerian BUMN Tahun Anggaran 2018, yang hanya Rp 60,86 miliar.
Ia dapat memahami inpres terkait efisiensi, dimana Kementerian BUMN mendapatkan efisiensi cukup besar Rp 45 miliar di anggaran yang tidak sampai Rp 250 miliar. Dengan anggaran yang kecil ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk permbinaan BUMN yang lebih baik.