Azyumardi: Dana POP Lebih Baik Dalihkan untuk Stimulus Pendidikan

Pembelajaran jarak jauh menemui permasalahan yang kompleks. Seperti kendala yang dialami anak dari keluarga tidak mampu untuk menyediakan gadget guna keberlangsungan pembelajaran.

Azyumardi: Dana POP Lebih Baik Dalihkan untuk Stimulus Pendidikan
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra.

MONITORDAY.COM - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menilai, dana Program Organisasi Penggerak (POP) Kemndikbud alangkah lebih baik dialihkan untuk stimulus pendidikan masa pandemi.

Hal itu dikatakan mengingat saat ini pembelajaran yang dilaksanakan jarak jauh banyak menemui kendala sehingga membutuhkan dana yang lebih besar agar prosesnya bisa berjalan dengan baik. Bukan malah mendanai program yang sebenarnya tidak tepat dilaksanakan di masa krisis seperti ini.

"Alangkah baiknya dialihkan sebagai dana stimulus pendidikan," kata Azra, di Jakarta, Selasa (28/7).

Ia mengatakan, pembelajaran jarak jauh menemui permasalahan yang kompleks. Seperti kendala yang dialami anak dari keluarga tidak mampu untuk menyediakan gadget guna keberlangsungan pembelajaran.

Selain itu, kendala lain seperti yang dialami anak-anak di daerah yang kesusahan sinyal jika pembelajaran dilaksanakan secara daring.

"Karenanya program ini sangat tidak menunjukkan empati karena membagi anggaran ke organisasi yang belum jelas pengalamannya di bidang pendidikan," kata Azra.

Padahal, kata dia, sektor kesehatan dan ekonomi saja memiliki dana stimulus tersendiri. Sedangkan pendidikan tidak ada. Pendidikan saat ini hanya mengandalkan dana rutin yaitu dana BOS yang jumlahnya sangat terbatas.

Karena itu, Azra lebih menyarankan jika program ini tidak dilanjutkan. Termasuk sepakat dengan langkah Muhammadiyah, NU dan PGRI yang menyatakan mundur dari program POP.

"Saya setuju dengan langkah mereka, karena dana POP itu sebaiknya dialihkan sebagai untuk menyelamatkan pendidikan hingga memberi fasilitas untuk anak-anak yang sulit dalam hal ekonomi," tuturnya.