Arif Nurudin Resmi Dilantik Sebagai Rektor UMC Periode 2020-2024

Arif Nurudin menggantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) sebelumnya, Prof. Dr Khaerul Wachidin.

Arif Nurudin Resmi Dilantik Sebagai Rektor UMC Periode 2020-2024
Rektor UMC Arif Nurudin,M.T periode 2020-2024 , Arif NurUdin, M.T

MONITORDAY.COM - Arif Nurudin, M.T resmi dilantik  sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) periode 2020-2024 di Convention Hall UMC, Senin (26/10/2020).

Arif menggantikan rektor UMC sebelumnya, Prof Dr Khaerul Wachidin yang sudah memberikan kontribusi terbaik bagi UMC.

"Sebenarnya ini berat buat saya, namun panggilan persyarikatan dan civitas akademika UMC agar manah ini dijalankan. Maka, saya siap dengan sepenuh hati melanjutkan estafet kepemimpinan ini,"  kata Arif dalam pidato sambutannya yang diwarnai dengan suasan haru. 

Mantan Wakil Rektor III ini pun menyatakan siap mengemban amanah yang dipercayakan padanya. Kendati demikian, memimpin UMC ini butuh kaloborasi dan sinergi. 

"Saya akan menjalankan amanah yang sangat berharga tersebut dengan terus menerus memberikan kinerja terbaik. Rasanya memimpin UMC yang besar ini tanpa ada kaloborasi dan sinergi yang terbangun bakal percuma. Kita harus kompak dan bermuhammadiyah bersama demi kemajuan UMC yang tercinta" ucapnya.

Dikatakan Arif,  pengelolaan segenap potensi SDM di UMC harus bertumpu pada human capacity guna mendorong pada peraihan capaian terbaik. 

"Insha Allah sesuai visi misi UMC, kami emban amanah ini dengan revitalisasi yang berkemajuan di berbagai sektor. Semua kebijakan harus jelas arahnya. Basisnya adalah kapasitas," ujar Arif.

Arif pun mengapresiasi atas capain 8 Program Studi yang berhasil meraih hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang merupakan pengejawantahan  pendidikan 4.0. 

Kurikulum Kampus Merdeka Belajar ini dianggap penting karena bisa mempermudah konektivitas dalam pembelajaran hingga perluasan pengalaman belajar sehingga makna kemerdekaan belajar yang bernas dan berbasis pada soft skills dan hard skills.

Berkaitan dengan hal itu, perumusan agenda riset unggulan perlu dipertajam dengan pendekatan lintas atau transdisiplin agar lebih mampu merespons kepentingan nasional dan dinamika ilmu pengetahuan global.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad, MSi secara virtual memberikan ucapan selamat kepada Rektor UMC yang baru dilantik.

Kaderisasi di Muhammadiyah itu melalui kajian yang panjang. Terpilih hingga dilantiknya Rektor UMC periode 2020-2024 juga melewati berbagai ijtihad dan berjalan lancar.

Pembangunan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), pesan Dadang, yang perlu di pegang oleh setiap Rektor PTM yakni kesabaran, kejujuran, taat asas, berani mengeluarkan harta di jalan Allah SWT hingga rendah hati dan terbuka. 

Sesuai pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof, Dr Haedar Nashir yang menitip pesan agar membesarkan dakwah Persyarikatan.

UMC menurut Dadang benar-benar berangkat dari keprihatinan dan keterbatasan sebagaimana usaha pembangunan Universitas Muhammadiyah lainnya.

Hal inilah yang melatarbelakang semangat juang Prof Kaherul Wachidin, Rektor sebelumnya yang dikenal gigih membangun UMC yang bisa dilihat saat ini.

" Prof Khaerul sudah memberikan yang terbaik dan akan menjadi amal jariyah yang bakal dikenang oleh semua pihak," pesannya. 

Tugas PTM kini menurut Dadang selain menjaga prestasi yang ada adalah mengembangkan pendidikan dalam sistem digital yang masih kalah dengan pihak swasta. Ke depan, Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi pelopor di bidang digital learning.

"Kepada rektor yang baru dilantik, selain pengembangan atmosfir akademik juga harus ditingkatkan karya-karya penelitian dan inovasi terbaik yang bermanfaat baik bagi bangsa dan negara, juga bagi masyarakat di Kabupaten Cirebon," ujarnya. 

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PWM Jawa Barat, KH Syuhada yang mengucapkan selamat kepada Rektor UMC terpilih dan apresiasi setinggi-tinginya kepada Rektor lama, Prof. Dr Khaerul atas berbagai capaiannya di UMC.

Syuhada menegaskan bahwa torehan prestasi yang terus mewarnai kiprah UMC senafas dengan era revolusi industri 4.0. UMC kini lebih siap menghadapi tantangan dunia pendidikan digital yang ditandai dengan semakin sentralnya peran teknologi dalam proses belajar mengajar. 

Rektor Arif juga dihimbau agar menjadikan UMC sebagai epicentrum SDM unggul dan berkemajuan yang siap melahirkan lulusan yang cakap, profesional dan tidak hanya menjawab tuntutan lapangan pekerjaan, dunia usaha, industri serta pengembangan dunia pendidikan lainnya, namun bisa menciptakan lapangan pekerjaan.  

"UMC sudah buktikan dengan banyaknya lulusan atau alumni yang menjadi pelaku UMKM. Artinya, makna bermuhammadiyah sejati terus terbangun di UMC ini, yakni berdiri di atas kaki sendiri" jelasnya.

Harapannya, kemajuan UMC bakal dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya di wilayah Cirebon, Jawa Barat tapi juga Indonesia. 

Pelantikan Rektor UMC periode 2020 - 2024 juga tetap mengacu pada protokol kesehatan. Acara berlangsung cukup khidmat dengan kehadiran Bupati Cirebon, Walikota Cirebon dan Unsur Forkopimda Jawa Barat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) baik Kota dan Kabupaten, BPH, DPA dan berbagai Instansi Pemerintah dan Swasta.