Ambisi Bank Syariah Indonesia di Pundak Hery Gunardi

Ambisi Bank Syariah Indonesia di Pundak Hery Gunardi
Dirut Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi/ net

MONITORDAY.COM - Bank Syariah Indonesia membawa ambisi besar. Bank hasil merger ini diproyeksikan berkibar menjadi 10 besar Bank Syariah di Indonesia. Dengan demikian perannya pun diharapkan semakin besar terutama dalam melayani nasabah dan masyarakat luas. Potensi bank syariah sangat besar di tengah negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini. Aset BSI kini tak kurang dari Rp200 Triliun dan diproyeksikan akan tembus Rp390 Triliun pada 2025 kelak.

Dibalik ambisi besar Pemerintah itu ada sosok bankir andalan. Dialah Hery Gunardi. Pemegang gelar Master of Business Administration dari Universitas Oregon di Amerika Serikat ini  memulai karir sebagai bankir di Bank Bapindo sebagai staf riset dan pengembangan pada 1991. Ia dikenal sebagai pengelola aset atau kekayaan yang handal dengan segudang pengalaman.

Karirnya di Bapindo terus menanjak naik dari waktu ke waktu. Hery kemudian naik jabatan jadi analis kredit bermasalah, Kepala Sub Bagian Sindikasi Surat Utang, hingga akhirnya berada di Divisi Treasury Bapindo pada 1998.

Tak hanya kali ini Hery berperan penting dalam situasi industri perbankan yang sangat menentukan. Saat krisis ekonomi melanda, pemerintah membangun rencana untuk menggabungkan empat bank, yaitu Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi satu bank baru, yaitu Bank Mandiri. Hery pun menjadi salah satu anggota tim merger yang membidani lahirnya Bank Mandiri.

Di Bank Mandiri, jejak karirnya semakin cemerlang. Ia menduduki beberapa posisi penting seperti Direktur AXA Mandiri Financial Services pada 2003-2006. Hery kemudian ditetapkan sebagai Presiden Komisaris Mandiri Axa dari 2006-2009. Jabatan ini ia sandang bersamaan dengan posisi Senior Vice President Wealth Management Bank Mandiri.

Integritas dan kompetensinya terbukti mampu mendongkrak kinerja perusahaan. Karirnya terus menanjak. Selepas dari Axa Mandiri, dia kemudian ditugaskan mengawal perusahaan sekuritas Mandiri Investasi. Perusahaan yang didirikan sejak 2004 ini memiliki keunggulan dalam pengelolaan kekayaan. Hery menjadi Presiden Komisaris Mandiri Sekuritas dalam rentang 2009-2013.

Hingga setelah menjadi SEVP Consumer Finance pada 2013, jabatan direksi Bank Terbesar di Tanah Air ia raih yakni menjadi Direktur Mikro dan Retail sejak April 2013. Hery pernah menjabat sebagai Group Head Wealth Management sekaligus Komisaris Utama AXA Mandiri Financial Services pada 2006-2009, Group ead Jakarta Network pada 2009-2011, dan Group Head Distribution Network pada 2011-2013.

Hery pun telah berpengalaman berada di jajaran direksi Bank Mandiri. Mulai dari direktur mikro dan ritel, direktur konsumer, direktur distribusions, direktur small business & network, hingga direktur consumer & retail transaction.

Puncaknya, Hery menduduki kursi wakil direktur utama. Ia juga pernah menjadi pelaksana tugas (plt) direktur utama ketika Kartika Wirjoatmodjo diangkat jadi Wakil Menteri BUMN II oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia sempat diberi kepercayaan memimpin Bank Syariah Mandiri sebelum merger dilakukan. Pantaslah, kini Hery menjadi pucuk pimpinan bank syariah terbesar di Indonesia.