Alfred Nobel, Dinamit, dan Perdamaian (Bagian 1)

Dari dinamit yang dibuatnya untuk tujuan damai, ia menjadi tonggak apresiasi bagi karya luar biasa

Alfred Nobel, Dinamit, dan Perdamaian (Bagian 1)
alfred nobel (c) curiosity.com

 

LAKBAN- Namanya dikaitkan dengan penghargaan pada penemuan dan kerja luar biasa bagi kemajuan peradaban, kemanusiaan, dan perdamaian. Ia seorang ilmuwan, insinyur, dan pebisnis. Negeri asalnya Swedia. Pada masa hidupnya ia lebih moncer dikenal sebagai penemu dinamit. Penemuannya ditujukan untuk membantu usaha pertambangan dan konstruksi.

Dialah Alfred Nobel. Sosok yang menunjukkan bahwa peran keluarga, guru, dan pendidikan sangat penting dalam diri seseorang. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Immanuel Nobel, ayah Alfred, adalah seorang insinyur dan pebisnis yang banyak berkecimpung dalam bidang konstruksi. Tak jarang Immanuel harus berkesperimen untuk meledakkan bangunan dan batuan. Hingga akhirnya Alfred mewarisi upaya ayahnya.  

Immanuel memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Ia mendatangkan guru privat dari Swedia. Guru-guru yang memiliki kesungguhan dalam mendidik. Di bawah bimbingan gurunya yang berkebangsaan Swedia, Lars Santesson, dia akhirnya memiliki minat yang sangat mendalam dalam bidang sastra dan filsafat. Maka tak heran bila kelak di kemudian hari Alfred mewasiatkan pernghargaan yang mengapresiasi bidang sastra dan kemanusiaan.  

Ivan Peterov mengajari anak-anak Immanuel matematika, fisika, dan juga kimia. Semua anak Immanuel fasih berbahasa Swedia, Rusia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Alfred sendiri menguasai bahasa tersebut pada usianya yang ke-17. Tak ada kesulitan baginya untuk membaca dan menelaah literatur yang ditulis dalam berbagai bahasa.

Walau basis pendidikan yang diterima sama, Alfred memilih jalur yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Ludvig dan Robert berkecimpung dalam bidang teknik, sedangkan Alfred memilih untuk mendalami ilmu kimia. Pilihan pada bidang ini memberi peluang baginya untuk bereksperimen dengan bahan peledak. Tentu saja untuk membantu para insinyur tambang dan konstruksi.  

Setelah jatuh bangun dalam bisnis. Immanuiel sempat meninggalkan keluarganya di Stockholm untuk merintis bisnis di Rusia dan Finlandia. Tahun 1842 keluarga Immanuel Nobel berkumpul kembali di Rusia. Bisnis Immanuel yang baru, yaitu bidang mesin sedang naik daun dan sukses karena adanya kontrak dengan militer Rusia sebagai penyedia peralatan-peralatan yang digunakan dalam Perang Krim melawan Inggris. Perusahaannya juga membuat ranjau darat dan laut yang diperlukan untuk pemerintah Rusia.

Profesor Nikolai N. Zinin, sang guru kimia, adalah orang yang memperkenalkan Alfred dan Immanuel akan nitrogliserin di kemudian hari. Bahan baku pembuatan dinamit inilah yang dikembangkan Alfred dalam serangkain kerja bersama teman-temannya. Setahap demi setahap, berhasil dibuat dinamit dengan detonatornya. Maka proses penghancuran bangunan dan batuan pun menjadi lebih ekonomis.  

Perjalanan hidup Alfred Nobel banyak rintangan berat. Tak kurang dari dua kali dia dikhianati teman seiring. Mereka mempatenkan penemuan seputar Mesiu Tanpa Asap. Bahkan Alfred pernah mendekam di penjara selama dua tahun karena pengkhianatan tersebut. Ia dituduh menjiplak penemuan orang lain.

 

 

Kemajuan peradaban dicapai antara lain ditopang oleh penemuan-penemuan penting dan karya-karya luar biasa. Hadiah Nobel menjadi salah satu bentuk apresiasi paling bergengsi bagi mereka yang dinilai memberi sumbangan besar bagi masyarakat dunia. Adalah surat wasiat Alfred Nobel yang menjadi tonggak awal penghargaan itu.