Alasan Istri Masih Jadi Idaman Meskipun Nggak Bisa Masak
Mengapa istri masih menjadi idaman seorang pria, padahal nggak bisa masak? jawabannya karena dunia nggak selebar daun kelor

LAKEYBANGET.COM - Mengapa istri masih menjadi idaman seorang pria, padahal nggak bisa masak? jawabannya karena dunia nggak selebar daun kelor (bener nggak sih?). Ngapain kawin tapi tibanya istri nggak bisa masak malah ditinggalin, marah-marah, atau malah cari gebetan baru yang bisa masak (tu nenek-nenek bisa masak). Ada beberapa alasan mengapa istri tetap menjadi wanita idaman, meskipun nggak bisa masak.
Masih singset dan cantik
Ini sih alesan buat Laki yang cintanya cap buaya. Namun informasi dari beberapa badan yang kerajinan melakukan survei, memang memasak adalah salah satu syarat mengapa cewek itu menjadi idaman seorang pria (selain fisik). Dan dia masih menjadi idaman meskipun nggak bisa masak karena masih singset, baru nikah, fisikly yang cantik dan sayang untuk ditinggalkan.
Mau belajar meskipun buta bumbu
Suami tentunya memberikan kesempatan untuk istri belajar, pengertianlah, dan istri juga mestinya harus mengerti dan mau belajar. Bukan malah mau simple-nya aja, kaya ketring, kerjain pembantu, harus belajar sejak dini dong agar menjadi istri idaman dan menantu kesayangan.
Ada usaha meskipun hasilnya belum maksimal
Yah salah satu alasan mengapa suami tidak talak sang istri akibat si istri nggak bisa masak, karena ada usaha dari istri untuk memasak dirumah, entah itu dengan mengkombinasikan makanan jadi menjadi versinya dia, atau membeli makanan jadi namun "boong" dengan mengatakan dia yang masak. Itu adalah usaha yang baik dari pada tidak sama sekali.
Cinta sang suami bukan karena masakan
Lakban sih sebagai calon suami nggak ngeliat masakanlah sebagai tolak ukur pantes atau nggak sang pacar menjadi istri. Ya meskipun ada aja laki-laki yang memasukkan 'bisa masak' sebagai syaratnya, namun itukan bisa belajar, seiring waktu berjalan juga bisa, jadi nggak perlu dipermasalahin. Yang penting ketiga alasan diatas udah dilakukan oleh kalian para wanita.