Akibat Covid-19, Ekspor Toyota Indonesia Diasumsikan Anjlok 50 persen tahun ini

COVID-19 telah menurunkan nilai ekspor mobil Toyota dari basis produksinya di Indonesia di angka 40-50 persen tahun ini.

Akibat Covid-19, Ekspor Toyota Indonesia Diasumsikan Anjlok 50 persen tahun ini
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono

MONITORDAY.COM - COVID-19 telah menurunkan nilai ekspor mobil Toyota dari basis produksinya di Indonesia di angka 40-50 persen tahun ini,  karena permintaan domestik dan ekspor anjlok.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (26/6) menjelaskan perlambatan produksi mobil mulai terasa pada April hingga saat ini.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengakui bahwa pasar domestik turun mencapao  40 persen tahun ini, menjadi sekitar 600.000 unit, dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 1,03 juta unit

Sedangkan ekspor, menurut Warih, juga turun, karena negara-negara tujuan ekspor seperti di Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika juga terdampak COVID-19.

"Kami mulai ekspor part CKD (terurai penuh) untuk negara yang mulai stabil seperti Vietnam dan Thailand," kata Warih.

Ia memperkirakan ekspor mobil Toyota Indonesia bakal turun 40 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai sekitar 208.000 unit.

Ditambahkan Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam, ekonomi negara-negara utama yang menjadi tujuan ekspor Toyota Indonesia ternyata lebih parah seperti di Amerika Latin yang neraca perdagangannya negatif, kemudian Timur Tengah ekonominya turun karena harga minyak anjlok.

"Harga minyak diprediksi baru mencapai 60 dolar per barel pada 2022. Selain itu Arab Saudi menaikkan VAT (Pajak Pertambahan Nilai) dan pajak impornya dari 5 menjadi 7 persen," katanya.

Dengan kondisi tersebut, Bob menilai ekspor mobil Toyota Indonesia sangat berat dan diperkirakan turun 40-50 persen.

Oleh karena itu, ia mengaku sangat berharap pasar domestik bisa bangkit pada kuartal III dan IV, serta berharap ada stimulus dari pemerintah yang tidak hanya mendorong orang beli mobil, tapi juga bantuan langsung ke industri otomotif seperti pengurangan pajak PPh21 hingga di atas 30 persen.

"Pemerintah misalnya menghapus pajak progresif agar orang bisa tertarik beli mobil lagi, sehingga permintaan mobil meningkat," katanya.

TMMIN merupakan produsen mobil Toyota untuk pasar domestik maupun ekspor. Mobil yang diproduksi antara laiin Toyota Innova dan Fortuner.